MODEL SENAM REMATIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS FUNGSIONAL LANSIA DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM

Autor: Mas’adah Mas'adah
Jazyk: indonéština
Rok vydání: 2017
Předmět:
DOI: 10.5281/zenodo.3534629
Popis: Proses penuaan menyebabkan penurunan fungsi musculoskeletal seperti degenerasi, erosi, dan kalsifikasi tulang rawan dan kapsul sendi.Penurunan kemampuan muskuloskeletal akibatnya dapat menurunkan Range Of Motion (ROM) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari (ADL). Jenis penelitian ini quasy eksperiment yang bertujuan untuk melihat efektifitas senam rematik terhadap aktifitas fungsional lansia. Desain yang digunakan adalah one group pretest posttes. Populasinya adalah semua lansia yang menderita nyeri rematik yang tinggal di PSTW Puspakarma Mataram dengan teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling yaitu sebesar 26 responden. Variabel independen penelitian ini adalah model senam rematik dan dependennya aktifitas fungsional lansia. Data diambil dengan wawancara terstruktur dengan kuesioner dan observasi menggunakan instrumen Health Assessment Questionnaire (HAQ) kemudian dianalisa menggunakan Wilcoxon Sign Test. Hasil uji stasistik menunjukkan p = 0,000 artinya p < 0,05. Gerakan aktif pada senam rematik meningkatkan kerja otot-otot sekitar sendi sehingga mempercepat aliran darah dan menyebabkan nyeri berkurang. Model senam rematik memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktifitas fungsional lansia yang tinggal di PSTW Puspakarma Mataram. Kata kunci: Reumatik Arthritis, aktivitas fungsional lansia, Health Assessment Questionnaire ABSTRACT The aging process causes decreased musculoskeletal function such as degeneration, erosion, and calcification of cartilage and joint capsule. Decreased musculoskeletal ability can decrease the Range Of Motion (ROM) so it will affect the elderly in performing daily functional activities (ADL). This study used a quasy experimental one group pretest posttes design using the instrument Health Assessment Questionnaire (HAQ),The population were elderly people suffering from rheumatism living in Social Institution TresnaWerdha Puspakarma Mataramwith sampling technique using purposive sampling that is equal to 26 respondents.The independent variabel was exercises model of arthritis and the dependent variabel were improve the functional activity of the elderly. Data are taken by structured interview with questionnare and observation and analizedusing Wilcoxon Sign Test with significance level of p < 0,05. The statistic revealed that p = 0,000 for functional activity of the elderly. This active movement in rheumatic arthritis increases the work of the muscles around the joints thus accelerating blood flow and causing less pain. Exercises model of arthritis has effect to improve the functional activity of the elderly. Keywords: Artritis rheumatism, Functional Activity of the elderly, Health Assessment Questionnaire DAFTAR PUSTAKA Adhitya Putra Widyantoro, Ika RosdianaMinidian Fasitasari. (2012). Hubungan antara Senam Lansia dan Range of Motion (ROM) Lutut pada Lansia Studi Observasional pada Lansia di Kecamatan Pedurungan. Semarang. Sains Medika.4(1):39-45) Afiani, S. R. (2014). Pengaruh Terapi Aktivitas Senam Ergonomis terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi pada Lanjut Usia dengan Degeneratif Sendi di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Agustina N.R (2012). Perempuan Dua Kali Lebih Beresiko Rematik Dibanding Pria. Artikel Tribun Kesehatan.diakses tanggal 27 Nopember 2016 pada mtribunnews.com. Archenholtz (2008). Validity and reliability of the instrument Performance and satisfaction in Activities of Daily Living (PS-ADL) and its clinical applicability to adults with rheumatoid arthritis, Scandinavian Journal of Occupation Therapy. P;15:13-22 Darmojo, Boedhi, R.Martono,Hadi.H. (2010). Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia).Balai Penerbit FK UI: Jakarta Depkes RI (2013). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan, Depkes RI; Jakarta. Kuntaraf, J dan Kuntaraf, K. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Advent Indonesia (2006). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kushariyadi (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika. Lestari, Boekoesoe, & Duhalu. (2014). Pengaruh senam lansia terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan Arthritis Reumatoid di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo. FIKK Universitas Negeri Gorontalo. Diakses 14 April 2016 pada http://6133-10055-1-SM.pdf. Maryam, R Siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Ramy Dr Fries JF. Sigh G.in B-Spilker (1996). Quality of life and pharmacoleconomics in clinical Trials, 2nd ed, The health Assessment Questionnare 1995-status and review. Philadelphia: Lippincott-Raven Pub., 1996. P.227-237 Suhendriyo (2014). Pengaruh Senam Rematik terhadap nyeri pada lutut. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 1, Mei 2014, hlm 1-6 Tortora dan Grabowski (2003). Principles of anatomy and physiology. (9th ed.). Toronto: John Wiley & Sons, Inc Ulliya U, Soempeno B, Kushartanti W (2007). Pengaruh latihan Range of Motion (ROM) terhadap fleksibilitas Sendi Lutut pada Lansia di Panti Werda Wening Wardoyo Ungaran. Media Ners ; Volume 1, Nomor 2, Oktober 2007, hlm 49. Wolfe F. (1989). A brief clinical health assessment instrument: CLINHAQ. Arthritis Rheum. 1989; 32 (suppl): S9 DOWNLOAD FULL TEXT >>
Databáze: OpenAIRE