AUTOIMUNITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTIROIDISME PADA WANITA USIA SUBUR DI DAERAH REPLETE GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKI)

Autor: Cicik Harfana, Mohamad Samsudin, Catur Wijayanti, Sri Nuryani Wahyuningrum, Sudarinah Sudarinah, Suryati Kumorowulan, Palupi Dyah Ayuni, Ismi Setianingsih, Nur Asiyatul Janah, Ernani Budi Prihatmi, Agus Wibowo, Nafisah Nur'aini, Ina Kusrini
Rok vydání: 2018
Předmět:
Zdroj: Media Gizi Mikro Indonesia, Vol 9, Iss 2, Pp 139-148 (2018)
ISSN: 2086-5198
2354-8746
Popis: Latar belakang. Hormon tiroid memiliki peran penting dalam tubuh manusia selama hidup. Hormon tiroid berperan dalam perkembangan otak dan pematangan sel dan jaringan, peningkatan konsumsi oksigen oleh sel serta berperan dalam sekresi dan pengendalian produksi hormon lainnya. Sekresi hormon tiroid yang berlebihan akan menimbulkan hipertiroid. Hipertiroid banyak terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan risikonya 5-10 kali dibandingkan pria. Hipertiroid dapat terjadi karena asupan iodium yang berlebih dalam jangka panjang atau kejadian autoimun seperti pada penyakit Graves. Hipertiroid banyak terjadi pada daerah replete Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) seperti wilayah Magelang. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kejadian autoimun sebagai penyebab hipertiroid di daerah replete GAKI. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kasus kontrol dengan jumlah responden kelompok kasus hipertiroid sebanyak 24 orang dan kelompok kontrol sebanyak 41 orang. Penentuan responden antar kelompok dengan tapisan hormon TSH dan fT4. Hasil. Nilai rata-rata hormon tiroid yaitu fT4 dan fT3 serta TSH pada kelompok kasus adalah fT4= 2,52 pg/ml; fT3 =2,96 pg/ml; TSH=0,08 µIU/l. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah fT4= 1,6 pg/ml fT3= 2,36 pg/ml; TSH=1,65 µIU/l Autoimun berhubungan dengan kejadian hipertiroid (OR: 18,86; 95%CI). Kesimpulan. Titer TR ab (Tyroid Hormone Reseptor antibody) plasma merupakan faktor risiko tertinggi kejadian hipertiroid pada WUS di daerah replete GAKI.
Databáze: OpenAIRE