DAMPAK PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI Acacia crassicarpa DI LAHAN GAMBUT TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN DAN LAJU PENURUNAN PERMUKAAN TANAH (The Impact of Development of Industrial Plantation Forest Acacia crassicarpa in Peatland Towards the Maturity)

Autor: Haryono Suprijo, Erny Poedjirahajoe, Musyafa Musyafa, Yunita Lisnawati
Rok vydání: 2015
Předmět:
Zdroj: Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol 22, Iss 2, Pp 179-186 (2015)
Jurnal Manusia dan Lingkungan; Vol 22, No 2 (2015): Juli; 179-186
ISSN: 2460-5727
0854-5510
Popis: Pembangunan hutan tanaman di lahan gambut tidak terlepas dari sorotan isu negatif lingkungan terkait dengan penurunan kedalaman muka air tanah, sehingga terjadi perubahan ekosistem asli. Kegiatan reklamasi lahan untuk HTI Acacia crassicarpa dalam jangka panjang disinyalir akan menimbulkan dampak negatif terhadap perubahan karakteristik tanah gambutnya seperti tingkat kematangan dan laju penurunan permukaan tanah gambut (subsiden). Kajian mengenai dampak pembangunan HTI di lahan gambut terhadap tingkat kematangan dan laju subsiden perlu dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kondisi exsisting daya dukung lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan gambut baik secara vertikal (berdasarkan kedalaman gambut) maupun secara horizontal (berdasarkan jarak dari bibir kanal) dan mengetahui laju subsiden sebagai dampak dari reklamasi lahan gambut menjadi HTI A. crassicarpa . Penelitian dilakukan di PT AA, Distrik R asau Kuning, Kabupaten Siak, Riau. Plot penelitian ditempatkan dalam satu transek sepanjang 100 m yang dibuat tegak lurus dengan kanal tersier, terdapat 12 plot dan dalam satu transek terdapat 3 titik pengamatan sehingga total titik pengamatan adalah 36 titik. Parameter yang diamati adalah dinamika kedalaman muka air tanah, nilai kadar serat tanah gambut dan laju subsiden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan kedalaman muka air tanah gambut di lokasi penelitian hanya mempengaruhi tingkat kematangan gambut pada kedalaman kurang dari 2 m, sedangkan jarak kanal tersier sebesar 125 m tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kematangan gambut. Pada kedalaman kurang dari 2 m tingkat kematangan gambut lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan di bawahnya. Pembangunan HTI A. crassicarpa di lokasi penelitian menyebabkan laju subsiden sebesar rata-rata 5,5 cm/tahun. ABSTRACT The establishment of forest on peat areas is insepatable from the glare of the negative environmental issues associated with a decrease in the depth of water table which then result in a change of the original ecosystem. Long-term land reclamation activities for HTI Acacia crassicarpa is supposed to give a negative impact on changes in the peat soil characteristics such as level of maturity and the rate of decrease in surface peat soil (subsidence). Studies on the impact of HTI development in peat areas particularly on the level of maturity and rate of subsidence need to be done in order to provide information regarding the carrying capacity of the land exsisting condition. This study aims at evaluating the maturity level of the peat either vertically (based on the depth of peat) or horizontally (based on the distance from the lips of the canal) and determining the rate of subsidence as a result of reclamation of peatlands into plantations A. crassicarpa. The study was conducted in PT. AA, Rasau Kuning District, Siak, Riau. Research plots were placed in a 100 m long transects that were perpendicular to the tertiary canal. There are 12 plots and, transects consist of 3 observation points, so the total observation point is 36 points. Parameters measured were the dynamics of groundwater depth, the value of peat fiber content and the rate of subsidence. The results show that the impact of changes in the water table depth of peat soil in the study area only affects the level of maturity of peat at depths less than 2 m, whereas the tertiary canals distance of 125 m did not significantly affect the level of maturity of peat. At a depth of less than 2 m of peat maturity level is higher than the layer below it. A. crassicarpa plantation development in the study area leads to subsidence rate by an average of 5.5 cm / year.
Databáze: OpenAIRE