Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Berat Badan Kurang Pada Balita di Timor Leste
Autor: | Ardhiles Wahyu Kurniawan, Rifzul Maulina, Anggelina Fernandes |
---|---|
Přispěvatelé: | Rifzul Maulina, Mahasiswa S3 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Anggelina Fernandes, Instituto Superior Cristal Timor Leste |
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Kesehatan Vokasional; Vol 7, No 3 (2022): Agustus |
ISSN: | 2541-0644 2599-3275 |
Popis: | Latar Belakang: Berat badan kurang adalah indikator status nutrisi dan kesehatan balita yang buruk di sebuah negara. Pada tahun 2013 angka kejadian Stunting di Timor Leste tergolong tinggi sekitar 50,2% dibandingkan angka rata-rata untuk wilayah Asia Timur Pasifik yaitu 11,3%. Diantara anak balita yang mengalami stunting terdapat 38% yang memiliki berat badan kurang.Tujuan: Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian dengan berat badan kurang balita di Timor Leste.Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional berdasarkan data sekunder Demographic and Health Survey (DHS) pada 13 Provinsi di Timor Leste tahun 2016. Sampel pada penelitian ini sejumlah 3.723 balita.Hasil: Beberapa faktor yang berhubungan dengan berat badan rendah di Timor Leste adalah pendidikan Ibu (AOR = 0,50, 95% CI: 0,34-0,74), status gizi Ibu yang gemuk (AOR = 0,47, 95% CI:0,35-0,65) dan status gizi Ibu yang normal (AOR = 0,67, 95% CI: 0,55-0,81), jumlah kelahiran anak ≥ 7 (AOR = 1,67, 95% CI: 1,15-2,41), jenis kelamin anak perempuan (AOR 0,79, 95% CI: 0,67-0,94), kondisi ekonomi keluarga sangat kaya (AOR 0,66, 95% CI: 0,46-0,96), sumber air minum tidak higenis (AOR 1,37, 95% CI: 1,09-1,74)Kesimpulan: Upaya perbaikan status gizi balita dapat melalui peningkatan pendidikan dan nutrisi Ibu, ekonomi keluarga serta perbaikan kualitas air. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |