PENGEMBANGAN KUESIONER UNTUK MENGEVALUASI USABILITAS E-LEARNING

Autor: Andi Rahadiyan Wijaya, Rini Dharmastiti, Amalia Kiswandari
Rok vydání: 1970
Předmět:
Zdroj: Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol 2, Iss 1 (2016)
ISSN: 2503-1716
1411-951X
DOI: 10.24843/jei.2016.v02.i01.p01
Popis: Dengan perkembangan e-learning yang cepat, dibutuhkan suatu alat ukur evaluasi usabilitas yang efektif dan efisien. Selain itu, dibutuhkan alat yang dapat menangkap permasalahan e-learning dengan memperhitungkan karakteristik dari pengguna, seperti preferensi, bahasa, dan budaya dengan konteks penggunaan, khususnya e-learning secara general di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kuesioner yang dapat menangkap masalah usabilitas pada e-learning lebih efektif dan efisien. Perbandingan antara kuesioner yang ada di Indonesia dalam mengevaluasi usabilitas elearning terhadap 10 parameter, yaitu objektif, objek penelitian, metode penyusun kuesioner, reliabilitas, validitas, skala jawaban, waktu pengerjaan, jumlah pertanyaan, dimensi usabilitas, output pertanyaan tertutup, dan output pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa dibutuhkan alat ukur dengan dimensi usabilitas yang lengkap dan dapat menangkap permasalahan usabilitas lebih banyak untuk bagian pertanyaan tertutup. Hasil pengembangan kuesioner awal terdiri dari 56 variabel pertanyaan dan 17 dimensi usabilitas. Dilakukan pengambilan data dan didapatkan 317 responden dari mahasiswa UGM dengan 28,5% respon kuesioner online dan 83,6%. Tahap lanjutan adalah mendesain dimensi usabilitas yang sesuai dengan hasil jawaban variabel pertanyaan dengan Exploratory Factor Analysis (EFA) menunjukkan adannya multikolinearitas. Kuesioner hasil analisis faktor kemudian diuji melalui studi kasus pada 5 e-learning, yaitu Edmodo, eLisa, Papirus, Sintesis, dan Gamel. Kemudian, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Setelah itu, kuesioner dibandingkan tingkat efektivitas berdasarkan jumlah masalah yang diungkap pada kuesioner dan tingkat efisiensi berdasarkan rate pengerjaan kuesioner dengan kuesioner Iftadi. Hasil dari penelitian ini adalah kuesioner baru yang diperoleh dari analisis faktor menghasilkan 56 variabel pertanyaan tertutup yang dibagi menjadi 14 dimensi. Dari 14 dimensi, terdapat 10 dimensi baru yang dikembangkan berdasarkan variabel-variabel pertanyaan yang terletak dalam satu faktor yang sama. Kuesioner ini memiliki konsistensi dan relevansi antara permasalahan yang ada pada pertanyaan terbuka dengan pertanyaan tertutup dilihat dari nilai mean merit usabilitasnya. Hasil perbandingan empat e-learning adalah peringkat yang konsisten antara rata-rata nilai merit 56 variabel pertanyaan pada bagian isi dengan 5 variabel pertanyaan pada bagian kesimpulan. Hasil perbandingan dengan kuesioner lain menunjukkan bahwa kuesioner lebih efektif karena dapat mengungkap 73,21% dari masalah yang ada pada eLisa dan lebih spesifik mengevaluasi suatu permasalahan usabilitas dan untuk rate pengerjaan sebagai tingkat efisiensi pengerjaan kuesioner yang dikembangkan lebih baik dibandingkan kuesioner Iftadi. Kata kunci : kuesioner, evaluasi usabilitas, e-learning, analisis faktor, dimensi usabilitas. With the development of e-learning rapidly, a need of usability evaluation method that is effective and efficient. In addition, tools that needed can capture elearning problems by taking into account the characteristics of the user, such as preferences, language, and culture to the context of use, in particular general e-learning in Indonesia. The purpose of this study is to develop a questionnaire that can capture more usability problems in e-learning. Comparison between questionnaires in Indonesia in evaluating usability of e-learning have 10 parameters, such as the objective, the object of research, questionnaire methods, reliability, validity, scale response, processing time, number of questions, the dimensions of usability, the output of closedended questions, and output open-ended questions indicates that proof the needs of an measuring instrument that has complete usability dimensions and can capture more usability problems with the closed questions. The results of the initial development of the questionnaire consists of 56 questions and 17 dimensions variable reusability. Data collection obtained 317 respondents from UGM students with 28.5% response for hardcopy and 83.6% response for online questionnaire. Next step is designing the usability dimension based on the result answer of the question with Exploratory Factor Analysis (EFA) showed there is multicollinearity. Questionnaire results from factor analysis then tested through case studies on 5 e-learning, namely Edmodo, eLisa, Papirus, Sinthesis, and Gamel. Then tested for validity and reliability. After that, the questionnaire comparing with Iftadi’s questionnaire on the level of effectiveness based on the number of problems revealed by the questionnaire and the level of efficiency based on the process to fill the questionnaire rate. The results of this study were obtained from the new questionnaire factor analysis resulted in 56 variables that closed questions divided into 14 dimensions. From 14 dimensions, there are 10 new dimensions developed based on the variables that question lies in the same factor. This questionnaire has the consistency and relevance of the existing problems in the open-ended questions to closed questions be seen from the mean of usability merit value. The comparison of four e-learnings are consistently ranked among the average value of variable merit 56 questions on the contents of the 5 variables question in the concluding section. The comparison with other questionnaires showed that the questionnaire is more effective because it can reveal 73.21% of the problems are more specific eLisa and evaluating usability problems and rate the efficiency of the developed questionnaire is better than Iftadi’s questionnaire. Passwords : questionnaire, usability evaluation, e-learning, factor analysis, usability dimension.
Databáze: OpenAIRE