Perbandingan Zat Penyusun Dalam Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Energi Alternatif Biogas
Autor: | Fatkur Rhohman, M. Muslimin Ilham, Nasyirulloh Dwi Susetyo |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Mesin Nusantara; Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Mesin Nusantara; 109-118 Jurnal Mesin Nusantara; Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Mesin Nusantara; 109-118 |
ISSN: | 2775-7390 2621-9506 |
Popis: | Limbah padat dan cair pada pembuatan tahu cukup menggangu masyarakat. Pembuatan tahu di kediri masih menggunakan cara tradisional sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku) dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif tinggi. Bioenergy merupakan sumber energi yang dihasilkan oleh sumber daya hayati seperti tumbuh - tumbuhan, minyak nabati, dan limbah peternakan dan pertanian. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas, cair, atau padat. Energi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas, gerak, dan listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan pengguna. Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan dari aktivitas bakteri metanogenik pada kondisi anaerobik atau fermentasi bahan-bahan organik. Biogas merupakan produk dari pendegradasian substrat organik secara anaerobik. Karena proses ini menggunakan kinerja campuran mikroorganisme dan tergantung terhadap berbagai faktor seperti suhu, pH, hydraulic retention, rasio C:N dan sebagainya sehingga proses ini berjalan lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erbandingan zat penyusun dalam pemanfaatan limbah cair produksi tahu sebagai energi alternatif biogas. Untuk membuat biogas alat yang digunakan antara lain: Digester dan manometer. Bahan baku yang digunakan untuk komposisi pertama adalah limbah tahu cairan pertama 30 liter dengan 50 ml Em4 dan air kelapa 2 liter. Sedangkan untuk komposisi kedua adalah limbah tahu cairan pertama sebanyak 30 liter dengan 50 ml Em4 dan molase 500 ml. Data diambil selama 14 hari dengan pengamatan dilakukan setiap hari. Dari hasil uji prasyarat normalitas, diperoleh bahwa kedua data berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji prasyarat homogenitas, dinyatakan bahwa data bersifat homogen. Karena yang dibandingkan adalah 2 data, maka cukup menggunakan Uji-T. Dari hasil Uji-T, diperoleh bahwa komposisi kedua lebih baik daripada komposisi pertama. Sehingga daat disimpulkan bahwa pembuatan biogas dari limbah cair yang ditambahkan dengan molase memberikan hasil yang lebih baik daripada pembuatan biogas dari limbah cair tahu ditambah dengan air kelapa. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |