PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR USIA REMAJA
Autor: | Hermani Triredjeki, Susi Tentrem Roestyati Talib, Vincenicia Desy Ayuningtyas |
---|---|
Rok vydání: | 2018 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Riset Kesehatan, Vol 7, Iss 2, Pp 110-116 (2018) |
ISSN: | 2461-1026 2252-5068 |
DOI: | 10.31983/jrk.v7i2.3539 |
Popis: | Kejadian fraktur tulang panjang di RST dr. Soedjono Kota Magelang pada tahun 2017 sebanyak 159 orang, 45 orang (28,3%) diantaranya berusia remaja. Salah satu penanganan fraktur yaitu dengan tindakan operatif. Tindakan operasi merupakan ancaman potensial yang menyebabkan kecemasan. Kecemasan dapat ditangani dengan berbagai cara, salah satunya psikoedukasi. Untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap kecemasan pasien pre operasi fraktur usia remaja. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen dengan desain penelitian one grup pre test post test yang mana penelitian ini tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Besar sampel adalah 30 responden dengan tehnik total sampling. Instrumen penelitian yaitu lembar demografi dan lembar observasi kecemasan (HARs-A). Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk Test dan analisis data menggunakan Paired t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata tingkat kecemasan pasien pre operasi fraktur usia remaja di Kota Magelang sebelum dilakukan psikoedukasi adalah 21,23 dan setelah dilakukan psikoedukasi rerata tingkat kecemasan pasien menurun, yaitu 14,83. Hal ini menunjukan adanya perbedaan rerata tingkat kecemasan responden sebelum dan sesudah dilakukan psikoedukasi dengan selisih 4,6 (p value 0,000). Dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh psikoedukasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operasi fraktur usia remaja di Kota Magelang. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar lebih mengembangkan sesi dalam psikoedukasi menjadi 5 sesi.Abstrack [PSYCHOEDUCATION OF ANXIETY LEVELS IN PRE-FRACTURE PATIENTS OF YOUTH] The incidence of long bone fractures in RST Soedjono City of Magelang in 2017 as many as 159 people, 45 people (28.3%) of whom were teenagers. One of ways in handling fracture is through operative action. Surgery is a potential threat which causes anxiety. Anxiety can be handled in various ways, one of them is through psychoeducation. To Determine The Effect Of Psychoeducation To The Anxiety Level Of Fracture Pre Operating Patient For Adolescence. This research used pre-experimental method using one group pretest-posttest design which did not use comparing group (control). The sample for this research is 30 respondents using sampling total technique. The tools used to collect data are respondent demographic sheet and the patient’s anxiety observation sheet (HARs-A). Normality test used is the Shapiro-Wilk Test and test hypothesis using a Paired t-test. The results showed that the average anxiety level of patients pre-fracture surgery in Magelang City before psychoeducation was 21,23 and after psychoeducation, the mean anxiety level of patients decreased ie 1,.83. This shows that there is a difference in the average anxiety level of respondents before and after psychoeducation with a difference of 4.6 (p-value 0,000). The conclusion of this study showed that there is the influence of psychoeducation towards the anxiety level decreasing of fracture preoperating patient for adolescence in Magelang City The recommendation for the next researcher is to add more sessions of psychoeducation into 5 sessions. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |