Studi Pengembangan Peta Indeks Resiko Banjir pada Kelurahan Bukit Duri Jakarta

Autor: Mohammad Farid, M. Bagus Adityawan, Tia Setiawati, Muhammad Syahril Badri Kusuma, Rasmiaditya Silasari, Harkunti P Rahayu
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2010
Předmět:
Zdroj: Jurnal Teknik Sipil, Vol 17, Iss 2, Pp 123-134 (2010)
ISSN: 2549-2659
0853-2982
Popis: Banjir merupakan bencana yang sering terjadi di ibukota DKI Jakarta dengan kejadian terbesar pada tahun 2007. Penentuan langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah banjir dapat dibantu dengan pemetaan resiko banjir. Daerah studi kasus dalam penelitian ini adalah Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta yang terletak di hulu pintu air Manggarai. Penelitian difokuskan pada estimasi bahaya banjir, kerentanan, kapasitas, dan resiko di daerah studi. Peta genangan banjir dikembangkan dengan model matematis aliran 1-D tak tunak DUFLOW dengan hidrograf banjir tahun 2007. Limpasan hidrograf banjir akan membebani daerah retensi dan menyebabkan variasi genangan. Indeks bahaya banjir dianalisis berdasarkan peta genangan dengan diverifikasi data lapangan. Analisis indeks kerentanan menggunakan parameter jaringan pipa dan kabel, jenis bangunan, sebaran populasi, dan potensi bahaya kolateral. Analisis indeks kapasitas memakai parameter kondisi pompa, tanggul, dan intervensi (peningkatan kewaspadaan banjir). Peta resiko dievaluasi menggunakan GIS dalam skenario optimis dan pesimis dengan persamaan: resiko = bahaya x kerentanan / kapasitas. Intervensi pada skenario optimis menunjukkan penurunan resiko signifikan di beberapa daerah, sedangkan pada skenario pesimis tidak berbeda dibandingkan kondisi eksisting. Peta resiko kondisi eksisting dianalisis serupa dengan keadaan aktual, dimana daerah studi merupakan daerah beresiko banjir tinggi karena perumahan penduduk yang padat dan kapasitas penanggulangan banjir yang tidak memadai. Abstract . Flood is a frequent disaster in DKI Jakarta with the worst event occurred in 2007. Determining right steps to resolve flooding problem can be assessed by developing flood risk map. Case study area observed is Kelurahan Bukit Duri, Tebet Subdistrict, Jakarta, at Manggarai floodgate upstream. This study emphasizes on the estimation of flood hazard (inundation), vulnerability, capacity, and risk of case study. Inundation map is developed with 1-D steady flow mathematical model DUFLOW with 2007 flood hydrograph input. Overflow water from flood hydrograph will inundate retention area and create inundation. Flood hazard index is based on inundation depth and verified with field data. Vulnerability index parameters are infrastructure lifeline network, building quality, population distribution, and possible source of collateral hazard. Capacity index parameters are pump and dike conditions and intervention (flood awareness improvement). Risk map evaluation uses GIS in optimistic and pessimistic scenarios with equation: risk = hazard x vulnerability / capacity. Intervention in optimistic scenario shows significant risk reduction in some areas, while pessimistic scenario shows similar result with existing condition. Existing condition risk map is able to present actual condition of high flood risk in case study area caused by dense residential area and inadequate flood prevention capacity.
Databáze: OpenAIRE