IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN TAMBUN SELATAN
Autor: | DINDHA ARIESTA RAHMA, ELFIRA MAYA SARI, SITI NURFAJRIAH |
---|---|
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Journal of Research and Education Chemistry; Vol. 5 No. 1 (2023): April; 59 |
ISSN: | 2685-8959 2685-8967 |
DOI: | 10.25299/jrec.2023.vol5(1).12502 |
Popis: | Bakso adalah makanan yang mengandung bahan dasar daging yang digemari oleh masyarakat karena mudah ditemukan dan diolah. Produsen membuat bakso masih banyak yang menggunakan boraks sebagai pengawet dan memiliki tekstur kenyal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui uji kualitatif boraks dan mengetahui hasil uji kuantitatif boraks pada bakso di Pasar Tradisional Kecamatan Tambun Selatan. Metode sampling yang digunakan purposive sampling. Total sampel 10 diambil dari 5 pasar yang berbeda di wilayah Kecamatan Tambun Selatan. Sampel di uji menggunakan ekstrak ubi ungu didapatkan 2 sampel positif boraks mengalami perubahan warna dari pink menjadi biru menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu mampu mendeteksi boraks. Hasil sampel positif dilakukan analisis dengan spektrofotometri uv-vis dengan panjang gelombang 535 nm untuk mengetahui kadar boraks dalam sampel. Persamaan regresi linear yang diperoleh adalah y = 0,0761x-0,2484 dengan koefisien korelasi 𝑅2 = 0,9952. Berdasarkan hal tersebut dikatakan persamaan regresi yang baik karena nilai 𝑅2 = ≥ 0,99. Hasil uji kuantitatif kadar sampel RK2 adalah 4,239 mg/L dan sampel TD1 sebesar 14,147 ppm. Bakso positif boraks dilihat secara organoleptik memiliki karakteristik bau menyengat, tekstur lebih kenyal dan berwarna abu- abu pucat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sampel bakso RK2 dan TD1 positif mengandung boraks yang telah diuji secara kualitatif dengan ekstrak ubi ungu karena mengalami perubahan warna dari pink menjadi biru kehitaman dan uji kuantitatif diperoleh kadar boraks terkecil pada sampel RK2 sebesar 4,247 ppm dan kadar tertinggi pada sampel TD1 sebesar 14,147 ppm. Sampel yang melebihi standar sebaiknya dilakukan pengenceran karena tinggi nya kadar boraks di dalam sampel. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |