FoMo di media sosial dan e-WoM : pertimbangan berbelanja daring pada marketplace
Autor: | Caroline Claudia Christy |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Studi Komunikasi; Vol. 6 No. 1 (2022); 331-357 |
ISSN: | 2549-7294 2549-7626 |
DOI: | 10.25139/jsk.v6i1 |
Popis: | FoMO is often used to test behavioural tendencies, individuals who tend to be more involved, encourage individual behaviour caused by fear, anxiety that arises in it, especially for the millennial group. Currently, the commercial industry has also succeeded in exploiting FoMO-based concepts in marketing and advertising approaches, including involving consumers in disseminating product information to the public. Previous research revealed that there is a significant influence on how FoMO can influence consumer behaviour on online shopping considerations, showing a relationship between FoMO on social media and the tendency to spread word-of-mouth in the online realm (eWOM). This study uses an approach with an interview method to get views from the experiences of social media users actively using the Marketplace platform in online shopping needs regarding the relationship between FoMO, eWOM and online shopping considerations on Marketplace from both the recipient and the sender of eWOM messages. All informants stated that FoMO and eWOM on social media have a tendency to encourage active responses to find out, share information with those closest to them so that they can determine shopping considerations both for merchants or Marketplaces. FoMO sering digunakan untuk menguji kecenderungan perilaku di media sosial di mana pengguna yang mengalami cenderung lebih terlibat dalam media sosial dan dapat mendorong perilaku orang akibat dipengaruhi oleh rasa takut, kecemasan yang muncul di dalamnya terutama bagi kelompok generasi milenial. Meningkatnya keinginan untuk bergabung dengan kelompok virtual, selain memfasilitasi pertukaran informasi, selanjutnya dapat memiliki dampak psikologis pada bagaimana individu atau kelompok berperilaku di dunia digital. Lebih lanjut penyebaran dan pertukaran informasi dapat dilakukan dari mulut ke mulut dalam ranah daring, yang kemudian berkembang menjadi Electronic Word-of Mouth (e-WOM). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti korelasi keduanya dalam ranah media sosial sebagai pertukaran informasi yang menjadi pertimbangan belanja online di e-Commerce. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara untuk mendapatkan pandangan subjektif dari para konsumen e-commerce yang merupakan pengguna media sosial aktif dan termasuk pada kelompok milenial dewasa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya iklan atau promo di media sosial seringkali mendorong FoMO konsumen untuk melakukan pembelanjaan impulsif di e-Commerce. Selain itu, pertukaran informasi dari mulut-ke mulut (e-WOM) pada ranah online berupa rekomendasi orang sekitar di media sosial maupun ulasan konsumen di e-Commerce dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk menentukan pembelanjaan di e-Commerce. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |