Evaluasi Pengobatan Trematodiasis Menggunakan Albendazol pada Sapi di Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Autor: Nurul Aini, Felisitas Kristiyani, Agustina Dwi Wijayanti
Rok vydání: 2019
Předmět:
Zdroj: Jurnal Sain Veteriner; Vol 37, No 1 (2019): Juni; 104-111
ISSN: 2407-3733
0126-0421
Popis: The recent method of treatment for trematodiasis in cattle (age 1-10 years) using albendazol (10% of orally suspension) has deducted to evaluate the effectiveness of this anthelmintic to eradicate the trematoda infection especially Fasciola sp. and Paramphistomum sp. in Pakem subdistrict, Sleman district, Daerah Istimewa Yogyakarta Provence. These two species of trematodes were the mostly found in Yogyakarta area according to the annualy reports of Idul Qurban slaughter day. The cows used in this study were determined from three groups of farmers society at Pakem area. The physical examination and feces samplings for worm egg identification by Parfitt and Banks method were done as early examination to all populations. The positive results of Fasciola sp. and Paramphistomum sp. eggs of cows then grouped (Group A,B, and C) and treated with albendazole at dose of 10 mg/kg of body weight. All groups treated countinously for one year with albendazole; Group A repeated every two months, group B every four months, and group C every six months, respectively. Before administered the next dosing, the feces samplings and worm eggs identification were conducted to measure the effectiveness of albendazole that had applied. The results of treatments were the finding of trematoda eggs in feces then calculated descriptively. The effectiveness of albendazol of two months repetition was 31,25-100%, every four months was 38,47-46,15% and six months repeatly was 42,86%. It concluded that the highest effectiveness of albendazol to trematodiasis in cattle was two months repetition of treatment. The evaluation of albendazole treatments of cattle infected by Fasciola sp . and Paramphistomum sp . during 12 months resulted the low effectiveness because of only 30% of population that cured from infections. Keywords : cattle, albendazole, effectiveness, Fasciola sp., Paramphistomum sp. Abstrak Penelitian metode pengobatan trematodiasis pada sapi dewasa (umur 1-10 tahun) menggunakan albendazol (sediaan suspensi oral 10%) dilakukan untuk mengetahui metode terapi yang paling efektif terhadap infestasi cacing yang sering terjadi pada ternak sapi di Indonesia, khususnya di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Infestasi cacing trematoda terutama Fasciola sp. dan Paramphistomum sp. cukup sering ditemukan di wilayah ini, dan sering ditemukan saat pemeriksaan tahunan penyembelihan hewan pada perayaan Idul Qurban. Sampel yang digunakan adalah sapi-sapi yang dipelihara di 3 kelompok ternak ( kelompok A, B, dan C) di wilayah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Pemeriksaan fisik dan feses untuk identifikasi telur cacing dilakukan terhadap seluruh populasi di ketiga kelompok. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan albendazol dosis 10 mg/kg berat badan, dengan metode ulangan untuk Kelompok A setiap 2 bulan sekali, Kelompok B tiap 4 bulan sekali dan kelompok C tiap 6 bulan sekali, selama satu tahun. Pemilihan sampel untuk pengamatan efektifitas obat cacing ditentukan pada sapi yang positif terinfeksi pada pemeriksaan pertama dengan ditemukan telur Fasciola sp. dan Paramphistomum sp. menggunakan metode Parfitt and Banks. Sebelum ulangan pengobatan, dilakukan pemeriksaan feses untuk mengukur efektivitas pengobatan sebelumnya. Berdasarkan data diketahui bahwa pengobatan albendazol dengan ulangan 2 bulan memberikan efektivitas berkisar 31,25-100%, ulangan 4 bulan 38,47-46,16% dan ulangan 6 bulan menghasilkan efektivitas sebesar 42,86%. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa efektivitas pengobatan menggunakan albendazol tertinggi diperoleh dengan cara mengulang pengobatan setiap 2 bulan sekali. Evaluasi terhadap seluruh populasi sapi yang terinfeksi Fasciola sp. dan Paramphistomum sp. selama 12 bulan menunjukkan rendahnya efektivitas albendazol karena hanya mampu menjaga ternak sapi dari infeksi kurang dari 30% populasi. Kata kunci : sapi, albendazol, efektivitas, Fasciola sp., Paramphistomum sp.
Databáze: OpenAIRE