Pengaruh Pupuk Kandang dan Konsentrasi Urine Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)

Autor: Azhar Indra Rusmana, Ari Wijayani, Ellen Rosyelina Sasmita
Rok vydání: 2021
Předmět:
Zdroj: Jurnal Sosial Sains. 1
ISSN: 2774-700X
2774-7018
Popis: Kondisi lahan pertanian di Indonesia semakin mengalami kerusakan, salah satunya diakibatkan oleh perilaku petani yang lebih menggunakan pupuk anorganik dibandingkan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan serta hasil berbagai macam pupuk kandang dan konsentrasi urine kelinci terhadap tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari - Maret 2021 di Desa Wanantara, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial, dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama, macam pupuk kandang yang terdiri atas 3 taraf yaitu pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam. Faktor kedua, konsentrasi urin kelinci yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 ml/l, 100ml/l, 200ml/l, 300ml/l. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Anova) dengan taraf 5%. Uji lanjut perlakuan dilanjutkan dengan DMRT taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan adanya interaksi pada parameter panjang sulur 1 MST rerata 10,89 cm dan 2 MST rerata 28,66cm. Perlakuan pupuk kandang ayam memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap panjang sulur 3,4 MST rerata 72,24cm; 83,25cm, diameter batang 1,2,3,4 MST rerata 3,96mm; 6,32mm; 8,14mm; 8,61mm, jumlah daun 1,2,3,4 MST rerata 5,19 helai; 7,22 helai; 12,06 helai; 12,30 helai, jumlah bunga rerata 4,50 buah, panjang buah rerata 12,56 cm, bobot buah per buah rerata 128,57 gram, bobot buah per tanaman rerata 1324,33 gram, bobot segar tanaman rerata 49,92 gram, dan bobot kering tanaman rerata 22,17 gram. Perlakuan 300 ml/liter memberikan hasil berbeda nyata terhadap diameter batang 1 MST rerata 3,84mm dan bobot buah per tanaman rerata 1197,67 dengan produksi mencapai 1104,61 gram/polybag atau 60,8 ton/ha.
Databáze: OpenAIRE