Validitas Arsitektur Bisnis menggunakan Metode Formal PetriNets (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur di Indonesia)
Autor: | Syifa Annastasia, Asti Amalia Nur Fajrillah |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | @is The Best : Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise; Vol 6 No 1 (2021): @is The Best : Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise; 61-75 |
ISSN: | 2656-808X 2252-9853 |
DOI: | 10.34010/aisthebest.v6i1.4800 |
Popis: | Gartner Group memperkirakan sekitar 40% dari program Enterprise Architecture (EA) terpaksa harus dihentikan karena tidak memiliki signifikansi terhadap bisnis dan kegagalan dalam meningkatkan nilai bisnis sesuai yang diharapkan perusahaan. Salah satu yang memiliki peran penting dalam membantu perusahaan mencapai nilai bisnis yang diinginkan yaitu melalui perancangan Arsitektur Bisnis. Sebelum masuk pada perancangan arsitektur bisnis langkah yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi proses bisnis, proses bisnis merupakan serangkaian aktifitas yang saling terkait untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Memodelkan proses bisnis yang baik dapat membantu untuk menghindari kesalahan sejak awal yang disebabkan oleh kualitas, dimana model proses bisnis akan berdampak pada kualitas rancangan arsitektur sistem informasi. Maka dari itu, kualitas dari proses bisnis model telah diakui sebagai faktor penting agar pemodelan arsitektur sistem informasi dapat sukses di perusahaan. Diperlukan pengujian kualitas model proses bisnis untuk menjaga kualitas model tetap tinggi, salah satunya dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja kualitas model arsitektur perusahaan. Dalam mendefiniskan kualitas model, kerangka kerja ini membagi menjadi beberapa tingkatan dimana salah satunya menggunakan principle of validity dengan atribut berupa syntactical properness. Atibut syntactical properness diuji melalui metode Formal Petri nets dengan memanfaatkan tools WoPed. Dalam kajian ini digunakan studi kasus dari salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia sebagai obyek uji. Dari hasil uji 4 dari 10 proses bisnis dinyatakan belum sesuai standar kualitas model arsitektur dan dilakukan perbaikan. The Gartner Group estimates that 40% of all Enterprise Architecture (EA) programs discontinued due to failure to demonstrate sufficient value for the business. Business architecture has an important role to help companies achieve the desired business values. Before starting to design a business architecture, the steps that need to be done are identifying business processes, a business process is a series of activities that are interrelated to achieve certain business goals. Modelling the good business processes can help to avoid mistakes causing by quality from the beginning, further business process models have an impact on the quality of information system design. Therefore, the quality of the business process model has been recognized as an important factor for successful modelling in the company as well as the need to test the quality of business process models to keep the quality up to minimum standard. To validate the quality of business process model, we are using enterprise architecture quality framework. This framework defines the quality using certains levels, one of which uses the principle of validity with syntactical properness attribute. The syntactical properness attribute was tested through the Formal Petri nets method using WoPed tools. In this study, a case study from a manufacturing company in Indonesia is used as the test object. From the test results, 4 out of 10 business processes that has been tested did not meet the quality standards of the architectural model and improvements were made. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |