FREKUENSI GEN ALBINO DALAM POPULASI MASYARAKAT BATAUGA BERDASARKAN HUKUM HARDY WEINBERG
Autor: | Dian Apriani, Lili Darlian, Ahdiat Agriansyah |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2021 |
Předmět: | |
Zdroj: | AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi; Vol 6, No 1 (2021): Edisi Mei 2021; 26-30 |
ISSN: | 2527-6735 2723-6846 |
Popis: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya frekuensi gen albino dalam populasi masyarakat Batauga dan pola pewarisan sifatnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus yaitu semua anggota populasi yang memenuhi kriteria yang digunakan sebagai sampel menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan persentase. Data diolah menggunakan rumus persamaan Hardy-Weinberg. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi gen alel albino (a) dalam populasi di Kecamatan Batauga sebesar 0,0248626467 atau 2,49% dari 17.795 jiwa. Albino yang paling banyak terdapat di Desa Bola yaitu berjumlah 5 orang dan yang paling sedikit terdapat di Kelurahan Laompo, Kelurahan Busoa dan Kelurahan Lakambau yaitu masing-masing berjumlah 2 orang sedangkan Desa/Kelurahan yang tidak terdapat penyandang albino yaitu di Desa Pogalampa, Kelurahan Majapahit, Kelurahan Masiri, Desa Lawela, Desa Lampanairi, Desa Lawela Selatan, Kelurahan Molagina dan Kelurahan Bandar Batauga. Albino di Kecamatan Batauga disebabkan karena adanya migrasi. Pola pewarisan dari 7 peta silsilah keluarga yang terdapat di Kecamatan Batauga adalah resesif autosom dengan tipe OCA1. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |