Autor: |
Cahyadi, Ahmad, Nugraha, Henky, Priadmodjo, Anggit |
Rok vydání: |
2017 |
Předmět: |
|
DOI: |
10.17605/osf.io/9zg6p |
Popis: |
Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 menyebabkan banyak kerusakan infrastruktur. Kerusakan ditimbulkan oleh bencana primer gunungapi seperti awan panas dan hujan abu gunungapi, serta bencana sekunder yang berupa banjir lahar. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses/mekanisme pembentukkan lahar berdasarkan pada kajian retensi air permukaan oleh material permukaan pada kejadian hujan sesaat (storm rainfall). Metode yang digunakan adalah perhitungan retensi air dengan metode SCS-CN (Soil Conservation Service-Curve Number). Perhitungan nilai CN (Curve Number) didasarkan pada data citra multitemporal yang dikombinasikan dengan survei lapangan dan wawancara mendalam dengan penduduk di sekitar wilayah terdampak yang kemudian dianalisis dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai retensi justru meningkat setelah terjadi erupsi, namun demikian berdasarkan hasil wawancara debit di Sungai Opak setelah terjadi hujan menjadi semakin besar karena adanya banjir lahar. Banjir lahar ini merupakan kejadian yang pertama kali terjadi sejak sekitar 80 tahun terakhir. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa kemampuan material hasil erupsi (baru) untuk meresapakan air cukup tinggi, namun pada bagian bawahnya terdapat lapisan lama dengan porositas yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan lapisan atas permukaan tanah di lokasi kajian mengalami kejenuhan dan memicu gerakan akibat gravitasi yang kemudian membentuk aliran banjir lahar. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|