PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG PERCERAIAN DI KOTA PADANG

Autor: Nurhasanah Nurhasanah, Rozalinda Rozalinda
Jazyk: arabština
Rok vydání: 2014
Předmět:
Zdroj: Miqot: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, Vol 38, Iss 2 (2014)
ISSN: 2502-3616
0852-0720
Popis: Islam mensyariatkan perkawinan dengan tujuan mendapatkan keluarga bahagia. Namun, kenyataannya, sering terjadi perselisihan dalam keluarga yang tidak dapat didamaikan, yang berujung pada perceraian. Penelitian ini bertujuan meng- ungkapkan faktor penyebab meningkatnya perkara gugatan cerai di Pengadilan Agama Padang dan menggali persepsi perempuan di Kota Padang tentang perceraian. Dengan menggunakan metode kualitatif, data dihimpun dari dokumen Pengadilan Agama Kelas I A Padang dan wawancara dengan perempuan yang mengajukan gugatan cerai, hakim, panitera, pengacara, dan tokoh perempuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab meningkatnya gugatan cerai adalah membaiknya tingkat pendidikan, kesadaran hukum, peluang berkarier dan perubahan stigma masyarakat terhadap perempuan yangbercerai. Selain itu, perempuan di Kota Padangberpendapat bahwa cerai bukanlahhal yang tabu dan menakutkan, karena juga dilindungi undang- undang sehingga dianggap sebagai solusi ampuh dalam menyelesaikan konflik keluarga.Abstract: Woman Perception on Divorce in Padang Central City. Islam set down marriage rule as a means of acquiring happiness. In reality, however, it marriage conflict may occur, and often cannot be resolved and that it leads to divorce. This study is a qualitative study seeking to reveal the causes of increasing divorce rate in the Religious Court of Padang, and to unveil women’s perceptions concerning divorce in Padang. By using qualitative method, the data is collected from the documents of the Grade I A Religious Court of Padang, and interviews with those women who file legal divorce suit, judges, clerks, lawyers, and women scholars. The findings reveal that the undelying factors of divorce rate increase are due to women’s education improvement, increasinglegal awareness, the availability of career opportunities, changing social stigma against divorced women and weakening understanding of religious values among women. Women in Padang perceive that divorce is no longer a taboo and embarrassing, since grants womens’ rights to file divorce in the court, and thus seen as an alternative solution to.Kata Kunci: perceraian, gugatan cerai,khuluk, perempuan, pengadilan agama
Databáze: OpenAIRE