PERSPEKTIF MASYARAKAT MUSLIM ANGKOLA DALAM MENYIKAPI HOAX MELALUI PEMBELAJARAN PROSES MENTAL KOGNITIF
Autor: | Husniah Ramadhani Pulungan |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | FORUM PAEDAGOGIK. 13:1-23 |
ISSN: | 2721-8414 2086-1915 |
DOI: | 10.24952/paedagogik.v13i1.4982 |
Popis: | The article aims to reveal the perspective of the Muslim community of Angkola in responding to hoaxes through learning the cognitive mental processes that are motivated by the splendor of hoaxes today. This study uses the SFL approach method. The results of the discussion have shown the cultural themes that have been generated based on the position of the constituents and the type of phenomenon. The cultural theme that emerges from the position of the constituents starts from linearity, which is sequential and systematic, and from inversion, namely the appearance of constituents at the beginning of the clause, which can be expressed as the urgency of the role in cognitive mental processes in the Muslim community of Angkola. Then, the cultural theme that emerges from the type of phenomenon is showing the clarity of the information provided. This is a significant contribution in completing the theoretical framework in the field of Muslim community studies related to SFL. Then, the potential for the development of this study can still be done by further researchers, namely by analyzing cognitive mental processes further, or by analyzing perceptive or affective mental processes. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengungkapkan perspektif masyarakat muslim Angkola dalam menyikapi hoax melalui pembelajaran proses mental kognitif yang dilatarbelakangi oleh semaraknya hoax dewasa ini. Kajian ini menggunakan metode pendekatan SFL khususnya pada transitivitas yang membahasa salah satu tipe proses, yaitu proses mental kognitif sebagai salah satu pendekatan yang dapat menganalisis bahasa secara holistik. Hal yang akan dianalisis adalah bagaimana mengungkapkan tema budaya dari proses mental kognitif masyarakat muslim Angkola guna menyikapi hoax. Hasil diskusi telah menunjukkan tema budaya yang telah dihasilkan berdasarkan posisi konstituen dan tipe fenomenon. Tema budaya yang muncul dari posisi konstituen dimulai dari liniearitas yaitu berurutan dan sistematis dan dari inversi yaitu kemunculan konstituen di awal klausa dapat dinyatakan sebagai keurgenan dari peranan dalam proses mental kognitif pada masyarakat muslim Angkola. Kemudian, tema budaya yang muncul dari tipe fenomenon yaitu menunjukkan kejelasan dari informasi yang diberikan. Hal ini merupakan kontribusi yang signifikan dalam melengkapi kerangka teoretis dalam bidang kajian masyarakat muslim yang berkaitan dengan SFL. Kemudian, potensi untuk pengembangan kajian ini masih dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya yaitu dengan menganalisis proses mental kognitif lebih lanjut, atau dengan menganalisis proses mental perseptif maupun proses mental afektif. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |