Implementasi Business Process Improvement Menggunakan Pendekatan Lean Management

Autor: Indri Sudanawati Rozas, Noor Wahyudi, Devinta Nurul Fitriana
Rok vydání: 2021
Zdroj: Systemic: Information System and Informatics Journal. 7:25-36
ISSN: 2548-6551
2460-8092
DOI: 10.29080/systemic.v7i1.1308
Popis: Proses bisnis menjadi pedoman dalam suatu organisasi untuk membantu melakukan suatu pekerjaan Dalam waktu yang bersamaan berbagai organisasi saling bersaing untuk mencapai kualitas proses bisnis agar lebih efekif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membantu meningkatkan kualitas proses bisnis STAI Attanwir dengan pemodelan BPMN (Business Process Management Notation), selain itu juga untuk menghemat waktu dan sumber daya. Meningkatkan kualitas proses bisnis dilakukan dengan implementasi BPM (Business Process Management). Pada penelitian ini mengimplementasikan BPI (Business Process Improvement) sebagai proses improve secara fungsional dalam membantu meningkatkan kualitas proses bisnis. Metode perbaikan yang digunakan yaitu lean management, sedangkan framework yang digunakan adalah DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, Control). DMAIC digunakan untuk perbaikan proses bisnis secara bertahap. Tools yang digunakan dalam membantu DMAIC pada penelitian ini diantaranya yaitu diagram SIPOC, identifikasi CTQ (Critical To Quality), mengukur kapabilitas proses menggunakan DPMO (Defect Per Million Opportunities), root cause analysis dan pemodelan simulasi BPMN di bizagi modeler. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwasanya ditemukin adanya waste waiting dan waste movement pada 15 proses bisnis STAI Attanwir kemudian dilakukan improve untuk meminimalisir waste yang terjadi, jika tingkat utilization melebihi 85% maka dikatakan tidak normal. Diketahui ada 3 proses bisnis yang mana tingkat utilization tidak normal meskipun sudah dilakukan improve. Tingkat utilization tidak normal terjadi pada resource mahasiswa proses bisnis herregistrasi yaitu 99,34%, resource kabag akademik proses bisnis pengarsipan dokumen yaitu 99,11% dan resource ketua STAI proses bisnis pelaksanaan KKN yaitu 85,45%.
Databáze: OpenAIRE