PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INOVATIF BUDIDAYA BELUT DI DESA PAKU ALAM DENGAN PENDEKATAN PENTA HELIX

Autor: Angga Irawan, Muhammad Riduansyah
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Batikmu. 2:90-95
ISSN: 2776-6888
DOI: 10.48144/batikmu.v2i1.1181
Popis: Persoalan kemiskinan kini menjadi permasalahan negara yang sedang berkembang dan menjadipersoalannya sama namun dimensinya berbeda. Permasalahan yang dihadapi masyarakat semakinkompleks yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan seperti agama, budaya, social, ekonomidan politik. Kegiatan budidaya pengembangan usaha perikanan merupakan sektor yang telah lamamenopang pengembangan ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan pembudidaya ikankhususnya skala kecil. Budidaya belut secara ekonomi desa diproyeksikan seperti pusat pemberdayaanekonomi masyarakat pedesaan berbasis potensi desa, mulai dari pemetaan potensi desa, pengelolaanpotensi desa hingga menjadi perubahan ekonomi bagi masyarakat desa dalam pemasaran potensi yangtelah dikelola. Dalam perkembangannya budidaya belut sampai dengan sekarang, dalam usahanya kurangmenggembirakan dan kecenderungan mulai menurun. Kondisi saat ini teknologi yang digunakan tidak lagibudidaya belut dalam kolam terpal akan tetapi belut dipelihara dalam dengan ukuran kecil (2x3x1) meterdengan memanfaatkan lahan kosong yang yang tidak termanfaatkan atau kurang produktif. Tujuanpemberdayaan adalah Peningkatan kapasitas kemampuan kelompok masyarakat dalam mengelola usahabudidaya belut dalam ukuran minimalis, melalui kegaiatan penyuluhan dan implementasi pembuatan kolambelut yang diselenggarakan akan memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat. Pendekatanpemberdayaan meliputi sosialisasi, identifikasi lokasi dan Inventarisasi serta verifikasi. Pengenalanteknologi Keramba Terpal Minimalis di masyarakat Desa diterima dengan antusias sekali, bahkan mintadidampingi mulai proses pembuatan kontruksi kolam belut minimalis sampai dengan teknologi budidayanya.Kunci dari teknologi kolam terpal minimalis adalah pola pemberian pakan yang optimal denganmenggunakan pakan alam.Kata kunci: Pemberdayaan, Budidaya, Penta helix AbstractThe problem of poverty is now a problem for developing countries and the problem is the same but thedimensions are different. The problems faced by society are increasingly complex which have an impact onvarious aspects of life such as religion, culture, social, economy and politics. Aquaculture activities forfishery business development are a sector that has long supported economic development, especiallyparticipating in empowering fish cultivators, especially small scale. Eel farming economically in the village isprojected as a center for rural community economic empowerment based on village potential, starting frommapping village potential, managing village potential to becoming economic change for rural communitiesin marketing the managed potential. In the development of eel cultivation until now, the business is notencouraging and the trend is starting to decline. The current condition of the technology used is no longereel cultivation in tarpaulin ponds, but eels are kept in small sizes (2x3x1) meters by utilizing vacant land thatis not utilized or less productive. The purpose of empowerment is to increase the capacity of communitygroups in managing eel cultivation in a minimalist size, through outreach activities and implementation ofmaking eel ponds that will have an impact on the community's economy. The empowerment approachincludes socialization, location identification and inventory as well as verification. The introduction ofMinimalist Tarpaulin Cage technology in the village community was received with great enthusiasm, evenasking for assistance from the process of making a minimalist eel pond construction to its cultivationtechnology. The key to minimalist tarpaulin pond technology is optimal feeding patterns using natural food.Keywords: Empowerment, Cultivation, Penta helix
Databáze: OpenAIRE