Popis: |
Penelitian ini dilatarbelakangi realitas keberagaman identitas yang dimiliki manusia. Bahwa manusia baik sebagai individu maupun kelompok, memiliki ciri masingmasing yang disebut budaya atau kebudayaan. Begitu juga dengan kebudayaan masyarakat Donggo (dou Donggo) di Bima, NTB. Dou Donggo merupakan masyarakat asli suku Mbojo (Bima), yang mendiami salah satu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Kecamatan Donggo. Dou Donggo menjadi bagian masyarakat Bima yang masih memegang teguh nilainilai kebudayaan asli suku Mbojo. Kepatuhan mereka dengan tetap memegang teguh nilainilai kebudayaan, tidak terlepas dari peran pemimpin mereka, yakni Ncuhi. Ncuhi merupakan sebutan dou donggo untuk kepala sukunya. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, peneliti meneliti bentuk komunikasi Ncuhi dalam upayanya melestarikan budaya pernikahan dan kesenian tradisional dou Donggo. Dari hasil penelitian ditemukan, keberadaan Ncuhi sebagai penerus atau pewaris kebudayaan lokal tidak lagi berfungsi secara maksimal. Ncuhi hanya melakukan komunikasi antarpersonal, kelompok dan publik kepada generasi yang lebih muda untuk mewarisi nilainilai kebudayaan. Tidak ada lagi komunikasi secara organisasi, maupun menyebarkan dengan media massa untuk melestarikan kebudayaan pernikahan dan kesenian. |