Popis: |
Bahasa, aksara, dan sastra Bali menjadi pengetahuan penting yang mesti dimiliki oleh masyarakat Bali, dan leluhur Bali juga telah mewariskan ribuan naskah lontar yang patut diketahui karena sarat akan nilai yang adiluhung. Namun ditengah banyaknya warisan sastra tersebut, sangat sedikit yang memiliki ketertarikan serta kemapuan di dalam menulis, membaca, ataupun mengkaji isi lontar tersebut. Diperlukan upaya sejak dini, guna menyiapkan regenerasi yang mampu merawat serta mengembangkan pengetahuan yang tersimpan di dalam naskah lontar. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, sehingga pengabdian Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama pada tahun anggaran 2021 dilaksanakan di Museum Lontar Dukuh Penaban, Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Metode yang dilaksanakan dalam kaitannya dengan kegiatan Pelatihan Menulis dan Membaca Aksara Bali dalam Media Lontar di Museum Lontar Dukuh Penaban, Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem adalah metode pelatihan. Pada awal pelaksanaan pengabdian, tim pengabdian memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang pasang aksara Bali. Dengan penjelasan awal tersebut, diharapkan bisa dibuatkan pemetaan awal terkait dengan kemampuan menulis aksara Bali peserta pengabdian. Kegiatan tidak serta merta langsung diarahkan pada penulisan lontar. Karena sebelum pada tahap menulis di lontar, tentu peserta pengabdian mesti paham terlebih dahulu dengan aturan menulis aksara Bali yang disebut dengan pasang aksara Bali. Kegiatan menulis aksara Bali pada media lontar baru dimulai pada pertemuan ke-4, yang diawali dengan pengenalan akan alat-alat yang dipergunakan di dalam menulis lontar. Adapun alat-alat yang perlu dipersiapkan antara lain : pangrupak, blangko lontar, karet/panyepit, lungka-lungka, kemiri yang sudah dibakar. Setelah alat-alat menulis sudah dibagikan, dilanjutkan dengan pemaparan tentang bagaimana memegang pangrupak yang benar dan bagaimana tata cara di dalam membentuk huruf demi huruf di lontar. |