Popis: |
Penelitian terdahulu menyebutkan banyaknya kegiatan mahasiswa penyebab stres yang ditandai dengan perubahan pola tidur. Banyak mahasiswa yang melakukan aktivitas malam hari dan akhirnya tertidur pada pagi hari setelah subuh. Belum banyak penelitian yang mengungkap pengaruh tidur pagi setelah subuh terhadap ( hailulah ) tingkat stres mahasiswa. Peneliti melakukan wawancara terhadap 30 mahasiswa mengenai efek yang dirasakan setelah melakukan hailulah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa yang melakukan hailulah dengan mahasiswa yang tidak melakukan hailulah . Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian menggunakan posttest only control group design . Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dalam pemilihan subjek menggunakan screening berupa pretest menggunakan skala DASS-21.Penelitian ini melibatkan 56 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok (kontrol dan eksperimen). Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney . Hasil perbandingan posttest kelompok kontrol dan eksperimen pada depresi 30,48 dan 26,52; pada kecemasan, 32,73 dan 24,27; pada stres, 30,75 dan 26,25. Hasil yang didapat dari penelitian ini, menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kebiasaan melakukan hailulah memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak melakukan kebiasaan hailulah . Selain itu, orang yang tidak memiliki kebiasaan hailulah memiliki tingkat depresi dan stres yang lebih rendah dibandingkan orang yang memiliki kebiasaan hailulah . Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan variabel yang menyangkut bidang ilmu lain dan menggunakan variabel kontrol yang lebih spesifik sehingga dihasilkan data yang lebih valid karena tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berbeda. Kata Kunci: hailulah, depresi, kecemasan, stres |