Hubungan Diabetes Melitus Tipe II Dengan Kejadian Benigna Prostat Hiperplasia Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Autor: | Iqbal Syahputra, Eko Purnanto, Ade Utia Detty, Indra Kumala |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | MAHESA : Malahayati Health Student Journal. 2:550-563 |
ISSN: | 2746-3486 2746-198X |
DOI: | 10.33024/mahesa.v2i3.6320 |
Popis: | Benign prostatic hyperplasia (BPH) is a typical histological disorder characterized by the proliferation of prostate cells. Accumulation of cells and gland enlargement is the result of the growth of epithelial and stromal cells of the prostate. BPH is part of the normal aging process in men and is hormonally dependent on the production of the hormones testosteroneand dihydrotestosterone. It is estimated that about 50% of men show histopathological BPH by the age of 60 years, and the number 90% increases by the age of 80 years. To determine the relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. This study used an analytic observational method using a cross sectional research design, namely research conducted at one time and one time, no follow-up, to find the relationship between the independent variable (DM type II) Based on the analysis, it was found that there were 31 patients or 81.6% with respondents experiencing type II DM in the incidence of BPH, while respondents who did not experience type II DM there were 9 patients or 31.0% in the incidence of BPH. Statistical test results obtained p value = 0.000, so it can be concluded that there is a significant relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. The results of the analysis obtained a prevalence ratio of 2.629, which means that BPH patients with type II diabetes mellitus have a risk of 2.629 or 2 times greater than BPH patients who do not have type II diabetes mellitus. and the dependent variable (BPH). The results of statistical tests obtained p value = 0.000, so it can be concluded that there is a significant relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. Keywords: Benign Prostate Hyperplasia, Type II Diabetes Mellitus ABSTRAK Benigna prostat hiperplasia (BPH) ialah kelainan histologis yang khas ditandai dengan proliferasi sel-sel prostat. Penumpukan sel–sel serta pembesaran kelenjar merupakan hasil dari pertumbuhan sel epitel dan stroma prostat. BPH merupakan bagian dari proses usia yang normal pada laki-laki dan secara hormonal tergantung dari produksi hormon testosteron dan dihidrostestosteron. Diperkirakan sekitar 50% laki-laki menunjukkan histopatologi BPH pada usia 60 tahun, dan jumlahnya 90% meningkat pada usia 80 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independent (DM tipe II) dengan variabel dependent (BPH). Berdasarkan analisis didapatkan hasil bahwa terdapat 31 pasien atau 81,6% dengan responden yang mengalami DM tipe II pada kejadian BPH, sedangkan responden yang tidak mengalami DM tipe II terdapat 9 pasien atau 31,0% pada kejadian BPH. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021. Hasil dari analisis diperoleh prevalensi rasio sebesar 2,629 yang artinya pasien BPH dengan diabetes melitus tipe II memiliki risiko sebesar 2,629 atau 2 kali lebih besar dibandingkan pasien BPH yang tidak memiliki penyakit diabetes melitus tipe II. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021. Kata Kunci: Benigna Prostat Hiperplasia, Diabetes Melitus Tipe II |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |