Morfometri Cacing Fasciola gigantica yang Menginfeksi Sapi Bali di Bali

Autor: Ida Ayu Pasti Apsari, Nyoman Adi Suratma, Gilang Andri Pratama
Rok vydání: 2023
Předmět:
Zdroj: Buletin Veteriner Udayana. :467
ISSN: 2477-2712
2085-2495
Popis: Gangguan penyakit pada ternak merupakan salah satu hambatan yang di hadapi dalam pengembangan peternakan. Di antara penyakit ini salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebabkan oleh cacing hati Fasciola spp. yang dikenal dengan nama Distomatosis, atau Fasciolosis. Diketahui telah ditemukanya F. intermedia yang dikarakterisasi berdasarkan morfologinya. Cacing F. intermedia ini telah ditemukan di Pakistan dan Iran, berdasarkan hasil analisis F. gigantica dan F. intermedia dari Pakistan memiliki kedekatan dengan spesies yang ada di Iran. Studi tentang morfometri ini penting untuk dilakukan khususnya di Rumah Potong Hewan (RPH) Pesanggaran untuk melihat kemungkinan adanya F. intermedia di Indonesia khususnya di Bali. Penelitian ini menggunakan sampel cacing F. gigantica yang terdiri dari 30 sampel cacing dari 10 kantung empedu sapi bali yang didapatkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) Pesanggaran. kemudian dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan secara makroskopis dilakukan dengan melakukan pengukuran Panjang dan lebar tubuh cacing sedangkan pengamatan mikroskopis dilakukan dengan pengamatan dibawah mikroskop setelah dilakukan pewarnaan dengan metode Semichoen Acetic Carmine. Dari hasil pengukuran morfometri cacing F. gigantica didapatkan ukuran terrendah dan tertinggi dari cacing tersebut yaitu panjang badan (PB) sebesar 20,9 mm dengan ukuran tertinggi sebesar 35 mm dengan rata-rata panjang badannya yang didapat yaitu 29,47667 mm. Sedangkan ukuran terrendah lebar badan (LB) dari cacing tersebut adalah 5,3 mm dan ukuran tertinggi sebesar 8,4 mm dengan rata-rata lebar badan yaitu 7,166667 mm. Berdasarkan ukuran yang didapatkan F. gigantica yang diteliti dapat digolongkan ke dalam spesies perantara (intermedia). Penulis menyarankan bahwa perlu dilakukan sanitasi dalam sistem pemeliharaan sapi di Bali dan adanya pemberian obat cacing pada sapi.
Databáze: OpenAIRE