Kecamatan Tanjung Sebagai Pusat Pertumbuhan Dan Jumlah Penduduk Miskin Yang Tertinggi Di Kabupaten Lombok Utara

Autor: null Muhammad Alwi, null Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S, null Iwan Harsono
Rok vydání: 2022
Zdroj: Journal of Economics and Business. 8:27-44
ISSN: 2654-8712
1412-7601
DOI: 10.29303/ekonobis.v8i1.91
Popis: Gempa tahun 2018 disusul Pandemi Covid-19 menjadi starting point untuk meneliti koondisi sarana pendidikan, kesehatan dan tingkat kemiskinan di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan analisis data BPS dan proyeksi jumlah penduduk Kecamatan tanjung sampai Tahun 2025, kondisinya sebagai berikut: sekolah TK 17 unit, seharusnya 37 sekolah TK; SD sebanyak 34 unit, seharusnya 30 unit jadi ada kelebihan sekolah SD negeri sebanyak 3 unit. .Sekolah SMP/MTS sebanyak 13 unit, seharusnya 11 unit dengan demikian SMP negeri masih kurang 5 Unit; SMA/SMAK/MA sebanyak 9 unit, seharusnya 10 unit sekolah, jadi masih kurang 1 unit. Sarana kesehatan relatif kurang dibandingkan jumlah penduduk Kecamatan Tanjung sebanyak 220.412 jiwa tahun 2019 dimana balai pengobatan seharusnya ada 5 unit, puskemas pembantu seharusnya ada 82 unit, praktek dokter hanya ada 8 unit seharusnya 10 unit serta sarana labolatorium tidak ada seharusnya ada 1 unit. Sarana rumah sakit jika dilihat dari jumlah penduduk dan dari posisi Kecamatan Tanjung sebagai ibu kota kecamatan maka belum memenuhi untuk 1 unit rumah sakit, harusnya 3 rumah sakit Type C atau 1 rumah sakit Type C dan 1 rumah sakit Type B. Berdasarkan analisa data kualitatif bahwa tingkat kemiskinan di Kecamatan Tanjung relatif tingg. Faktor – faktor penyebab tingginya kemiskinan di Kecamatan Tanjung adalah masih banyaknya angkatan kerja yang menganggur, rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja, kurang keterampilan yang dimiliki angkatan kerja, kesulitan mendapat pekerjaan disebabkan lapangan kerja sempit, dan kurang modal untuk dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliki sebagian angkatan kerja.
Databáze: OpenAIRE