ANALISIS STABILISASI DAYA DUKUNG TANAH DASAR MENGGUNAKAN CAMPURAN ARANG KAYU DAN SULFUR (STUDI KASUS PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR)
Autor: | Yusuf Amran, Agung Prasetyo |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil. 12:79 |
ISSN: | 2548-6209 2089-2098 |
DOI: | 10.24127/tp.v12i1.2325 |
Popis: | Perubahan bentuk tetap dari jenis tanah tertentu akibat beban muatan (beban siklik/berulang). Perubahan bentuk yang besar akan mengakibatkan kontruksi perkerasan tersebut rusak. Lapisan-lapisan tanah lunak yang terdapat dibawah tanah dasar harus diperhatikan, tanah dasar yang mempunyai kekuatan dan volume yang rendah akan mengakibatkan perkerasan mudah mengalami deformasi dan retak, oleh sebab itu tanah dasar yang akan digunakan untuk kontruksi perkerasan perlu distabilisasikan agar daya dukung tanah tersebut menjadi sesuai dengan kebutuhan.Bahan arang kayu berfungsi untuk penyerapan air karena bubuk arang kayu mengandung unsur kima antara lain karbon (C), alumunium (Al), silika (Si), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan fosfor (P), sedangkan belerang (Sulfur) meningkatkan daya dukung tanah dengan cara meningkatkan parameter tanah, seperti kohesi, sudut geser dan kepadatan tanah. Stabilisasi tanah adalah proses pemadatan tanah dengan bahan dan perkuatan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat mekanis tanah, stabilisasi tanah adalah suatu usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat-sifat tanah agar memenuhi syarat tertentu, sehingga walaupun suatu perkerasan kontruksi tersebut sudah dipadatkan, belum tentu mencapai syaratatau parameter tertentu. Untuk itu salah satu cara peningkatan daya dukung tanah dengan cara kimiawi menggunakan zat aditive yang dikenal dengan nama abuarangkayu dan belerang(Sulfur).Dari hasil penelitian dan pengujian pada sampel tanah yang diberi penambahan arang kayu dan belerang nilai CBR semakin meningkat. Sedangkan untuk pengujian CBR tanah yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro, dari sampel yang telah diujikan dengan campuran arang kayu yakni 2%, 4%, 6%, 8%, 9%, 10%, 11%, 12% di lihat dari pengujian dilaboratorium Universitas Muhammadiah Metro tanah campuran arang kayu yang memenuhi syarat dengan campuran yaitu 9% dengan nilai CBR 6,33% sedangkan untuk belerang menggunakan persentase 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12% dilihat dari pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro tanah campuran belerang yang memenuhi syarat terjadi pada campuran yaitu 10% dengan nilai CBR 6,63% |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |