Pengaruh Agregat Setempat Terhadap Nilai Indeks dan Biaya Pada Analisa Satuan Pekerjaan Beton f’c 20 MPa

Autor: Aunur Rafik, Khairil Yanuar, Muhammad Humaidi
Rok vydání: 2018
Zdroj: Jurnal Gradasi Teknik Sipil. 2:22-29
ISSN: 2598-8581
2598-9758
DOI: 10.31961/gradasi.v2i2.604
Popis: Pemanfaatan bahan/material lokal atau setempat berupa agregat kasar (coarse aggregate) dan agregat halus (fine aggregate) pada pembuatan beton mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah kemudahan dalam mendapatkan mendapatkan bahan tersebut, harga yang lebih murah dan biaya distribusi yang juga lebih rendah. Bahan lokal memiliki biaya distribusi yang lebih rendah karena dipengaruhi oleh jarak dan besarnya energi yang digunakan untuk distribusi tersebut. Bahan setempat bisa dianggap sebagai green material karena proses distribusinya yang tidak banyak memerlukan energi. Kontraktor dalam menyusun biaya konstruksi (building cost) selain memperhatikan harga satuan juga harus memperhatikan indeks (index) yang sesuai apabila menggunakan material setempat. Hal ini dilakukan agar biaya konstruksi yang ditawarkan kompetitif dan tetap memberikan keuntungan (profit) yang wajar. Untuk mendapatkan index material setempat untuk beton perlu dilakukan concrete mix design, yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk coarse aggregate dan fine aggregate. Selanjutnya dengan mengacu pada SNI 03-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, dilakukan perancangan proporsi campuran beton. Hasil proporsi dan campuran beton adalah index campuran dalam satu meter kubik beton. Index yang diperoleh dari penggunaan bahan local selanjutnya dibandingkan dengan index pada SNI 7394:2008. Hal ini dilakukan karena besaran index akan mempengaruhi biaya satuan pekerjaan beton. Selanjutnya benda uji untuk uji tekan beton dibuat dari proporsi yang diperoleh. Untuk mengetahui apakah proporsi tersebut sudah memenuhi persyaratan perlu dilakukan uji tekan beton. Dari perkalian antara harga satuan bahan pembuat beton dengan index bahannya diperoleh biaya satuan pekerjaan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa index semen dan coarse aggregate dari perancangan campuran beton dengan bahan local lebih besar 57 kg dan 60 kg. Sementara itu index fine aggregate dan air lebih kecil 4 kg dan 30 liter dibandingkan index pada SNI 7394:2008. Biaya yang diperlukan untuk membuat 1 m3 beton dengan agregat lokal sebesar Rp978.094,80, angka ini lebih besar dari menggunakan index SNI yang sebesar Rp. 877.918,40 atau dengan selisih 11,4%.
Databáze: OpenAIRE