Popis: |
Peran pramuwisata di suatu kawasan wisata sangat penting karena mereka adalah “duta” bagi negara, badan pengelola, dan masyarakat setempat. Namun demikian, keberadaan mereka masih kurang diperhatikan. Dalam menghadapi era Tourim 4.0 tantangan mereka semakin berat karena akan tergeser oleh kehadiran teknologi. Mereka terancam menjadi korban disrupsi dari kemajuan teknologi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi dan kompetensi pramuwisata di Kawasan Geoapark Ciletuh Palabuhanratu relatif masih rendah, hal ini karena kurangnya perhatian dari semua pihak. Penelitian ini merekomendasikan kepada pemerintah daerah, pelaku usaha yang terkait dengan jasa pariwisata (hotel, resporan, bank, dll) agar menyisihkan CSR-nya untuk melakukan pelatihan kepada pramuwisata melalui organisasi resmi (HPI) secara bergiliran dan saling menguntungkan. |