Popis: |
Latar Belakang: Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang paling dasar dan utama bagi wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga metode-metode tersebut mungkin tidak diterima, sehubungan dengan kebijaksanaan nasional KB. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Kejadian Drop Out Akseptor Keluarga Berencana (KB) Di Wilayah Kerja Pahandut Seberang Kota Palangka Raya Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah Case-Control dengan jumlah sampel kasus 30 responden dan sampel kontrol 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat signifikansi ( = 5%). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian bahwa kejadian drop out mayoritas terjadi pada ibu usia 35 tahun sebanyak 19 responden (63,3%); ibu yang memiliki paritas > 2 anak sebanyak 22 responden (73,3%); ibu berpendidikan rendah sebanyak 22 responden (73,3%); ibu dengan pendapatan keluarga tinggi dan rendah masing-masing sebanyak 15 responden (50,0%); ibu dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18 responden (60,0%); ibu dengan dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 18 responden (60,0%); dan ibu dengan sikap negatif sebanyak 19 responden (63,3%). Faktor yang berhubungan mempengaruhi kejadian drop out antara lain: umur, pendidikan, pendapatan, paritas, tingkat pengetahuan dan sikap. Kesimpulan Disarankan untuk NAKES dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait program KB dengan memperhatikan latar belakang atau karakteristik masyarakat sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Kata Kunci : Drop Out, Akseptor, Keluarga Berencana ABSTRACT Background: Family Planning is one of the most basic and primary health services for women. Many women must determine difficult contraceptive choices, not only because of the limited number of methods available, but also methods that may not be accepted, complemented by family planning national freedom. Purpose : The purpose of this study was to study what factors influenced the Drop Out Events of Family Planning acceptors in the Pahandut Area of Palangka Raya Cit y Methods: The research design used is Case-Control with a total sample of 30 respondents and control samples of 30 respondents. Sampling uses total sampling technique. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis using chi square statistical test with a significance level (= 5%). Based on the results of the study that occurred drop out that occurred in mothers aged 35 years as many as 19 respondents (63.3%); mothers who have parity> 2 children as many as 22 respondents (73.3%); low educated mothers of 22 respondents (73.3%); each of them was 15 respondents (50.0%); mothers with a level of knowledge less than 18 respondents (60.0%); mother with family support who supported 18 respondents (60.0%); and mothers with negative attitudes were 19 respondents (63.3%). Drop outs include: age, education, income, parity, level of knowledge and attitude. Conclusion: Distributed to health workers can provide information to the community regarding family planning programs by taking into account the background or characteristics of the community so that the information conveyed can be well received by the community. Keywords : Drop Out, Acceptor, Family Planning |