ANALISIS KUALITAS UDARA DENGAN INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU) DAN SEBARAN KADAR POLUTANNYA DI PROVINSI DKI JAKARTA

Autor: Maya Dewi Dyah Maharani, Putri Imas Agista, Ninin Gusdini
Rok vydání: 2020
Zdroj: Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal. 2:39-57
ISSN: 2621-5586
DOI: 10.36441/seoi.v2i2.491
Popis: Provinsi DKI Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang memiliki lima kota besar yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Sebagai kota yang sedang berkembang Provinsi DKI Jakarta turut menyumbangkan emisi udara yang menyebabkan menurunnya kualitas udara melalui kegiatan penduduk, kegiatan perindustrian dan transportasi. Oleh karena itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memantau kadar pencemar udara primer yaitu NO2 (Nitrogen Dioksida), SO2 (Sulfur Dioksida), O3 (Ozon), CO (Karbon Monoksida) dan PM10 (Partikulat). Analisis dilakukan menggunakan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di lima kota besar di DKI Jakarta untuk mengetahui kualitas udara selama lima tahun terakhir tahun 2014 hingga tahun 2018. Kadar pencemar udara parameter NO2, SO2 dan CO di DKI Jakarta tahun 2014-2018 masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) berurutan 400,00 μg/m3, 365,00 μg/m3 dan 30.000 μg/m3, sedangkan untuk parameter O3 dan PM10 di DKI Jakarta rata-rata kadar maksimum 249,00-456,10 μg/m3 dan 158,00-206,00 μg/m3 tahun 2014-2018 melewati NAB yaitu berurutan 235.00 μg/m3 dan 150,00 μg/m3. Sesuai kadarnya yang tinggi untuk parameter O3 dan PM10 menghasilkan kualitas udara yang buruk, untuk kota Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat tahun 2018 menjadi tahun dengan kualitas udara terburuk dikarenakan perkembangan industri, sedangkan Jakarta Pusat tahun 2017 kualitas udara terburuk dan Jakarta Timur tahun 2014. Dilihat dari pola sebaran polutannya menggunakan software Surfer 11, khusus untuk parameter pencemar udara PM10 mengalami perbaikan karena meningkatnya zonasi daerah kadar rendah di DKI Jakarta dikarenakan menurunnya jumlah kendaraan dan meningkatnya teknologi transportasi yang ramah lingkungan seperti mengganti transjakarta menjadi standar mesin Uni-Eropa IV-V dari Uni-Eropa II, ISS (Idling Stop System) pada kendaraan motor.
Databáze: OpenAIRE