Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Masyarakat Pedesaan Di Kabupaten Banjarnegara
Autor: | Galuh Chandra Irawan, Ali Rosidi, Ani Margawati |
---|---|
Rok vydání: | 2018 |
Zdroj: | Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine. 5 |
ISSN: | 2685-7898 2301-4369 |
Popis: | Latar Belakang : Prevalensi penderita tuberkulosis paru di Jawa Tengah menduduki peringkat ke-5 yaitu 0.4% menurut Riskesdas tahun 2013. Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 dengan prevalensi kecenderungan 0,3 % per 100.000 penduduk. Menurut data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2014 prevalensi tuberkulosis paru yaitu 180 per 100.000 penduduk. Jumlah penderita tuberkulosis paru pada tahun 2014-2016. di Kecamatan Karangkobar mengalami pasang surut yaitu 14 kasus pada tahun 2014, 123 Suspek dan 30 kasus pada tahun 2015 dan pada bulan Mei 2016 terdapat 19 kasus. Selain faktor kesehatan lingkungan rumah, status gizi juga berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain case control . Subjek dalam penelitian adalah masyarakat yang terdiri dari 19 kasus (tuberkulosis paru) dan 38 kontrol (bukan Pasien Tuberkulosis paru). Data asupan zat gizi diperoleh dengan metode Food Frequency Q uestionnaires (FFQ) semikuantitatif,data riwayat pendidikan, pendapatan dan perilaku merokok diperoleh melalui wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan Regresi Logistik untuk menghitung Odds Rasio (OR). Hasil : Uji regresi logistik menunjukan bahwa tingkat konsumsi protein yang kurang (OR=6,5 ; 95%CI: 1,6-26,6) dan pendidikan rendah ((OR=9,5 ; 95%CI: 1,5-60,5) merupakan faktor resiko kejadian tuberkulosis paru. Simpulan: tingkat konsumsi protein yang kurang dan pendidikan rendah merupakan faktor resiko kejadian tuberkulosis paru di Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Kata Kunci : Faktor Risiko, Tuberkulosis Paru, Masyarakat Pengunungan |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |