MODIFIED FMEA DALAM MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK INDUSTRI BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
Autor: | Siti Muhimatul Khoiroh |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management. 17:85-96 |
ISSN: | 2656-6109 1907-5146 |
DOI: | 10.33005/tekmapro.v17i1.265 |
Popis: | Berkembangnya minat masyarakat Indonesia terhadap budidaya LAT (Lobster Air Tawar) merupakan salah satu efek dari peraturan pemerintah No. 56/ Permen-KP/2016. Sejak terjadinya pandemic Covid-19 dengan adanya pembatasan wilayah membuat salah satu industri budidaya LAT jenis Red Claw (Cherax Quadricarinatus) di area Sidoarjo Jawa Timur mengalami permasalahan dalam supply lobster kepada konsumen diberbagi daerah diluar kota di Indonesia. Keterlambatan pasokan lobster mengakibatkan keterlambatan pasokan bahan baku bagi konsumen yang mayoritas merupakan pegiat rumah makan atau restaurant.Keberhasilan manajemen rantai pasok ditentukan oleh besarnya biaya yang dapat diminimalisir, waktu yang singkat, dan kualitas yang terjaga, serta tingkat minimasi risiko(supply chain risk).Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka akan dilakukan identifikasi risiko pada setiap proses untuk melihat pengaruhnya terhadap biaya, waktu, dan kualitas. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan bobot berdasarkan tingkat hambatan (severity), kemungkinan resistensi (occurrence), dan penyebab hambatan yang terdeteksi (detection). Langkah terakhir adalah menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) yang diperoleh dari hasil keparahan.Dari hasil analisis identifikasi risiko dan perhitungan RPN dengan pendekatan FMEA, diperoleh bobot risiko tertinggi dengan nilai RPN 105 disebabkan oleh faktor risiko naiknya biaya distribusi hasil budidaya akibat dampak Pandemi Covid-19. Dengan demikian, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengatur ulang strategi bisnisnya untuk memfokuskan pada daerah-daerah yang dekat jangkauannya dengan titik lokasi supply lobster air tawar. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |