IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SABUN CUCI TANGAN AUTOMATIS KEPADA MASYARAKAT DALAM MASA COVID-19 DI LINGKUNGAN BANJAR BHUNANA SARI DANGIN PURI KAJA DENPASAR UTARA
Autor: | I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, Putu Praba Santika, Ida Bagus Gede Sarasvananda, I Gede Adnyana |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | Jurnal Widya Laksmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1:76-82 |
ISSN: | 2774-9940 2775-0191 |
DOI: | 10.59458/jwl.v1i2.16 |
Popis: | Covid-19 merupakan virus yang pertama kali ditemukan pada hewan dan berkembang sehingga terjangkin pada manusia. Virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Seperti yang kita ketahui pandemic Covid-19 sudah merebak ke seluruh dunia. WHO menyarankan kita untuk mencuci tangan sesering mungkin datang dari luar maupun dalam rumah. Dengan demikian observasi dilakukan diberbagai tempat yaitu meliputi rumah, pasar, balai banjar, hingga di warung-warung sekitar, lalu hasil observasi didapatkan bahwa setiap orang yang keluar maupun masuk tempat tersebut tidaklah semua mencuci tangan. Ini dikarenakan berbagai faktor yaitu tempat cuci tangan dan sabun yang jauh, malas mencuci tangan, dan juga canggung meminjam tempat cuci tangan. Dari berbagai faktor tersebut maka dirancanglah sabun tangan automatis dengan Infrared Sensor and Arduino sebagai pembersih tangan dari bakteri tanpa bersentuhan langsung. Alat ini akan diletakan di pintu masuk utama maupun tempat-tempat yang dinilai ramai demi membersihkan langsung tangan pendatang atau tamu yang datang. Dalam kaitan dengan kondisi saat ini yaitu pandemic Covid-19, alat ini didesain sederhana mungkin, portable diletakan dimana saja, dan mudah digunakan. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 3,1%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan. penderita COVID-19 tanpa melakukan pembersihan diri seperti cuci tangan. Keadaan seperti ini merupakan mimpi buruk bagi para pedagang maupun pembeli yang ada dipasar tradisional mengingat tempat tersebut sangat ramai di setiap harinya. Maka dari itu STMIK STIKOM Indonesia (STIKI Indonesia) dengan aksi program STIKI PEDULI ingin membantu dimulai dari pasar tradisional di bali yaitu Pasar Satriya yang berlokasi di Jalan Abimayu Denpasar. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |