PERBAIKAN PADA FISHBONE DIAGRAM SEBAGAI ROOT CAUSE ANALYSIS TOOL

Autor: Nur Aini Masruroh, Hari Agung Yuniarto, Annisa Dewi Akbari
Rok vydání: 2013
Zdroj: JURNAL TEKNIK INDUSTRI. 3
ISSN: 2622-5131
1411-6340
DOI: 10.25105/jti.v3i3.1565
Popis: Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effect diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industri untuk melakukan quality improvement mendasarkan pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasi pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri, disayangkan tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential root causes dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method measurement material environment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadi kontributor utama penyebab kegagalan fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumber variasi common cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause. Bertolak belakang dengan karakteristik special cause variations, common cause variations adalah variasi yang terjadi pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai di mana kemunculannya tidak mudah teridentifikasi dan jikapun berhasil dikenali akan sulit dihilangkan karena sifatnya yang seolah adalah merupakan bagian dari sistem (embedded in a system), cenderung berakar penyebab berupa soft factors serta kemunculannya yang tidak random namun tersamar dalam pola tertentu. Penelitian ini bertujuan melakukan improvement pada kelemahan yang terdapat di fishbone diagram dengan mengadopsi kelebihan yang dimiliki oleh bayesian network agar mampu mengenali root causes yang merupakan common cause variations. Kelebihan bayesian network mengatasi kekurangan fishbone diagram, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, analisa dilakukan terhadap fishbone diagram dan bayesian network untuk mengenali characteristics dan kelebihan/kekurangannya. Hasil dari analisa tersebut mengarahkan pada sifat-sifat komplementer dari keduanya yang diyakini mampu mengisi gap pada fishbone diagram. Mendasarkan padanya, dikembangkan sebuah model untuk mengintegrasikan konsep serta sifat komplementer yang dimiliki bayesian network dan fishbone diagram. Model ini merepresentasikan metodologi baru dalam root cause analysis, bayes-fishbone. Metodologi yang dikembangkan ini kemudian diujikan ke sebuah case study company untuk melihat applicability-nya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metodologi bayes-fishbone yang dikembangkan terbukti telah valid mampu merepresentasikan kondisi probabilitas produk cacat sebenarnya pada case study company dengan prosentase perbedaan nilai yang ditunjukkan antara model yang dikembangkan dengan kondisi aktual yang besarnya tidak signifikan yaitu kurang dari 1 % (0,9597%). Dengan menerapkan metode contructive research approach, terbukti pula bahwa metodologi bayes-fishbone berhasil lolos weak-market test yang menunjukkan bahwa metodologi yang dikembangkan applicable pada case study company atau perusahaan lain yang sejenis characteristics dan production process-nya.
Databáze: OpenAIRE