Popis: |
Sebagai sebuah teks, hadis tidak dapat mempresentasi kan gagasan sang empunya secara keseluruhan. Apalagi teks atau hadis yang dibaca merupakan teks berasal dari rentang waktu yang jauh serta tempat dan budaya yang berbeda dengan pembaca. Hal ini meniscayakan upaya pemahaman hadis agar dapat dipahami dan diterapkan sesuai kehidupan masyarakat sekarang. Beberapa tokoh yang concern di bidang studi Islam telah menyumbangkan pemikiran mereka sebagai upaya untuk memahami hadis Nabi, di antaranya Fazlurrahman, Muhammad al-Ghazali, Muhammad Syahrur, Khaled M. Abou el Fadl, dan Yusuf Qardhawi. Di Indonesia lahir beberapa tokoh, di antaranya Syuhudi Ismail. Beliau terkenal dengan penguasaannya terhadap ilmu hadis dan kemampuannya untuk memahami hadis secara kontekstual. Terkait hermeneutika (baca: pemahaman), dalam tulisan ini hanya akan dibahas metode pemahaman hadis Syuhudi Ismail sehingga pembahasan akan terbatas pada matan hadis. |