TELAAH FENOMENOLOGI ATAS MIKRAJ RUHANI

Autor: Dodo Widarda
Rok vydání: 2017
Zdroj: Syifa al-Qulub. 2:26-34
ISSN: 2540-8453
2540-8445
DOI: 10.15575/saq.v2i1.2391
Popis: Positivisme sebagai basis pandangan dunia memiliki kecenderungan reduksionistik ketika berbicara realitas. Karena telah mengakibatkan dehumanisasi, telah menuai kritik secara filosofis. Kritik tersebut salah satunya berasal dari fenomeologi, sebuah disiplin ilmu yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan, termasuk untuk berbicara karamah wali. Tulisan ini bertitik dari pertanyaaan, 1. Bagaimanakah pendekatan fenomenologi ketika berbicara karamah wali? 2. Bagaimanakah pendekatan fenomeologi atas peristiwa mikraj ruhani Sunan Gunung Djati?Dari dua pertanyaan tersebut penulis mendapatkan jawaban. 1. Hal-hal khawariqul ‘adah (sesuatu yang keluar dari kelajiman) bisa didekati melalui fenomenologi. Melalui prinsip back to the thing themselves (kembali sesuatu pada hakikatnya sendiri), karamah para wali, yang tertolak lewat positivisme serta saintisme, merupakan fakta mental yang benar-benar terjadi. 2. Mikraj ruhani Sunan Gunung Djati yang bertemu Rasulullah, dengan pendekatan fenomenologi, bukanlah sesuatu yang tertolak kemungkinannya. Pengalaman ruhani tersebut adalah bagian integral dari hagiografi spiritual seperti juga para wali sufi yang lain: Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, ‘Abd Al-Aziz Al-Dabbagh, Syaikh Ahmad Tijani, dan lain-lain.
Databáze: OpenAIRE