Popis: |
Peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi akan memiliki kemampuan memecahkan masalah atau persoalan dengan efisien. Berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis meliputi interpretasi, analisis, evaluasi, interpretasi, eksplanasi, dan regulasi diri, ditemukan permasalahan pada siswa kelas X MIPA SMA Islam Kepanjen yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Permasalahan yang dihadapi yaitu siswa sulit menjawab soal-soal uraian yang diberikan, sulit mengajukan pertanyaan pada materi yang sudah diajarkan, dan sulit memberikan alasan dalam menjawab pertanyaan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMA Islam Kepanjen pada materi gerak lurus dan gerak melingkar dan mengidentifikasi komponen berpikir kritis siswa pada sub keterampilan analisis, evaluasi, interpretasi dan eksplanasi. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian siswa kelas X MIPA 2 di SMA Islam Kepanjen dengan jumlah 22 peserta didik yang terdiri dari 18 peserta didik perempuan dan 4 peserta didik laki-laki. Hasil pengumpulan data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIPA 2 SMA Islam Kepanjen memperoleh rata-rata 70,06, dan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator interpretasi 87,64, analisis 73,3, eksplanasi 62,64 evaluasi 56,67. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIPA 2 SMA Islam Kepanjen pada materi gerak lurus dan gerak melingkar masuk dalam kategori cukup kritis, dan tingkat kemampuan berpikir kritis pada indikator interpretasi masuk pada kategori sangat kritis, keterampilan analisis, eksplanasi serta evaluasi masuk pada kategori cukup kritis. |