Hukuman Riddah dalam Perspektif Ijtihad Progresif Abdullah Saeed
Autor: | Mohamad Anang Firdaus |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Zdroj: | KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin. 10:25-50 |
ISSN: | 2597-6664 2252-5890 |
DOI: | 10.36781/kaca.v10i1.3072 |
Popis: | Hukum Islam sekarang berada di tengah arus perubahan dan perkembangan zaman. Kaummuslimdituntut harus mampu menguasai dasar-dasar Islam dan problematika kontemporer untuk menemukan solusi melalui proses berfikir metodologis. Sanksi berupa hukuman mati terhadap pelaku riddah sebagaimana yang di-nash-kan Nabi Saw haruslah dikaji menurut konteks sosio-historis yang melingkupinya. Ketika nashal-Qur’ân dan Hadis dipisahkan dari konteksnya, maka akan mengakibatkan kesalahan pemahaman yang mempunyai dampak yang luas. Islam dipandang sebagai agama yang mengekang pemeluknya, dan tidak menghargai nyawa dan nilai kemanusiaan. Abdullah Saeed menawarkan apa yang ia sebut dengan Ijtihad Progresif, yang bertumpu pada konteks sebuah nash. Makalah ini akan mengkaji hukum riddah dalam perspektif metodologi Ijtihad progresif Abdullah Saeed. Kata Kunci: Riddah, Ijtihad Progresif, Tujuh Pendekatan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |