Pertumbuhan dan Hasil Bawang Putih (Allium sativum L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Urea Salut Arang Sekam Padi di Dataran Tinggi Sembalun, NTB
Autor: | Titin - Sugianti, Lia - Hadiawati |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Jurnal Hortikultura. 31:157 |
ISSN: | 2502-5120 0853-7097 |
DOI: | 10.21082/jhort.v31n2.2021.p157-166 |
Popis: | [Effect of Rice Husk Biochar-Coated Urea Fertilizer on Growth and Yield of Garlic (Allium sativum L.) at Sembalun Higland, West Nusa Tenggara]Kebutuhan nasional bawang putih diperkirakan sebanyak 500.000 ton per tahun, dan hanya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebesar 20.000 ton. Untuk itu diperlukan teknologi yang dapat meningkatkan produksi bawang putih, antara lain pemupukan. Selama ini budidaya bawang putih menggunakan pupuk sintetik, namun pemberian pupuk anorganik yang berlebihan dapat mengakibatkan produktivitas lahan menurun. Morfologi akar tanaman bawang putih yang serabut dan pendek dapat menyebabkan penyerapan pupuk yang memiliki tingkat mobilitas tinggi seperti urea tidak dapat termanfaatkan dengan maksimal sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi kehilangan pupuk urea, antara lain dengan salut arang aktif. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi urea salut pada pertumbuhan dan hasil bawang putih. Urea yang dicampurkan dengan salut arang diaplikasikan pada 15 dan 35 hari setelah tanam. Kegiatan dilaksanakan pada musim kemarau/MK-I bulan April-September 2019 di dataran tinggi Sembalun, NTB. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, dengan tujuh taraf dosis pemupukan urea bersalut arang sekam padi (urea salut) dalam empat ulangan plot sehingga terdapat 28 plot percobaan. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa pemupukan urea salut 350 kg/ha memberikan hasil tertinggi dan pemupukan urea salut sebesar 200 kg/ha menghasilkan produksi setara dengan pupuk urea tanpa salut pada dosis 250 kg/ha. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan produksi seiring meningkatnya dosis pupuk urea dan salut arang aktif dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk urea.KeywordsBawang putih; Urea salut; Dataran tinggi SembalunAbstractIndonesian demand for garlic is estimated at 500,000 tons per year, while the average national garlic production at 20,000 tons. For that it takes technology that can increase the production of garlic, amongst other fertilizer. All these years the garlic cultivation uses synthetic fertilizer. All these years the garlic cultivation uses synthetic fertilizer, excessive application of inorganic fertilizers could decrease land productivity. The root morphology of garlic which are fibrous and short causing less optimal absorption of some mobile nutrient such as nitrogen in urea, so it takes an effort to reduce loss to the urea fertilizer, amongst ither active charcoal coated This experiment aimed to find out effect of coated urea application to growth and yield of garlic. Urea was coated by mixing it with grounded and sifed rice husk biochar then applied at 15 and 35 days after planting. The experiment was carried from April to September 2019 at Sembalun Highland of Nusa Tenggara Barat (NTB) Province. The study used a randomized block design (RAK) with one factor, with seven levels of fertilizer doses of urea coated with rice husk charcoal (urea coated) in four replicate plots, so that there were 28 experimental plots Based on the experimental results, it was found that 350 kg/ha of urea-coated fertilizer gave the highest yield, and 200 kg/ha of urea-coated fertilizer produced equivalent production of uncoated urea at a dose of 250 kg/ha. This shows that there is an increase in production along with increasing doses of urea fertilizer and activated charcoal coated can make the use of urea fertilizer more efficient. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |