PEMODELAN BATERAI AIR GARAM DAN PENGUJIAN SALINITAS ELEKTROLIT BERBASIS PLC
Autor: | Mohammad Noor Hidayat, Fahriza Mayrullah, null Sapto Wibowo |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Jurnal ELTIKOM. 6:226-238 |
ISSN: | 2598-3288 2598-3245 |
DOI: | 10.31961/eltikom.v6i2.577 |
Popis: | Baterai adalah bagian dari elektrokimia yang sudah pada kehidupan masyarakat dunia. Isu kerusakan lingkungan merupakan dorongan untuk terus mengembangkan teknologi sumber tenaga yang komponen pendukungnya ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Reaksi redoks pada sel yang berisi dua elektroda beda potensial, jika dihubungan dengan elektrolit dan beban sudah mampu membangkitkan tegangan dc. Pada pengujian ini kombinasi elektroda baterai menggunakan anoda logam magnesium dan logam aluminium, sedangkan katoda adalah logam inert atau carbon. Elektrolitnya adalah air garam yang mengandung ion Na dan Cl sebagai penghantar elektron sekaligus air sebagai reduktor. Yang menjadi fokus pengujian adalah tingkat salinitas elektrolitnya, dimana dibagi tiga tingkatan 27 ppt, 37 ppt dan 47 ppt. Parameter baterai adalah perubahan nilai tegangan, arus dan salinitas. Dilakukan masing-masing 3 kali pengujian terhadap masing-masing kombinasi elektroda. Hasilnya untuk elektroda magnesium, untuk salinitas 47 ppt terukur Voc=1,5 V dan Isc=1,52 A; sedangkan 37 ppt terukur Voc=1,454 V dan Isc=0,702 A; kemudian 27 ppt terukur Voc=1,433 V dan Isc = 0,625 A. Kemudian untuk elektroda aluminium untuk salinitas 47 ppt terukur Voc=0,898 V dan Isc=0,197 A; sedangkan 37 ppt terukur Voc=0,798 V dan Isc=0,184 A; kemudian 27 ppt terukur Voc=0,684 V dan Isc=0,125 A. Jadi hipotesa awal penelitian bahwa semakin tinggi tingkat salinitas elektrolit maka tegangan sel baterai ) semakin besar, untuk Voc dan Isc adalah benar. Untuk uji performa sel baterai air garam selama 24 jam dengan diberikan beban Resistor 0,47 Ω, dengan menganalisa perubahan nilai tegangan dan salinitas didapatkan bahwa hipotesa tidak benar. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |