ANALISIS WACANA: REPRESENTASI PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM MENGEJAR PENDIDIKAN PADA FILM MARS (MIMPI ANANDA RAIH SEMESTA)
Autor: | Yustika Irfani Lindawati, Shelo Mita Nur Chintanawati |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha. 3:51-62 |
ISSN: | 2614-1965 2614-1957 |
DOI: | 10.23887/jpsu.v3i1.35842 |
Popis: | Perempuan dan pendidikan merupakan dua frasa yang sering diidentikan dengan nilai perjuangan. Kultur patriarkhi yang merebak di masyarakat telah menempatkan perempuan sebagai subjek yang “pantas” untuk dalam memperoleh pedidikan formal yang layak dibanding laki-laki. Perjuangan perempuan dalam memperoleh pendidikan banyak disajikan dalam industry film di Indonesia, diantaranya film MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta). Film tersebut menceritakan sosok Tupon dan anaknya bernama Sekar Palupi yang berjuang untuk melawan stereotype masyarakat terhadap perempuan dan pendidikan. Perjuangan mereka dalam memperoleh pendidikan disajikan dalam setiap scene film yang dianalis oleh peneliti menggunakan metode analisis wacana. Peneliti mengumpulkan data melalui dokumentasi dengan cara meng-capture scene film yang sarat akan tanda (signs) untuk dianalis maknanya. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa rekaman film, kemudian ditambah dengan dengan data sekunder berupa informasi yang mendukung penelitian dari berbagai artikel jurnal, media massa maupun buku-buku refrensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta) menampilkan bentuk perjuangan perempuan dalam memperoleh pendidikan formal yang layak meskipun di tengah keterbatasan. Banyak tanda (signs) yang ditampilkan pada beberapa scene yang dapat dimaknai memiliki nilai perjuangan dalam pendidikan seperti perjuangan memperoleh biaya pendidikan, perjuangan memenuhi alat belajar anak berupa buku dan pensil, perjuangan mendapatkan beasiswa untuk pendidikan tinggi. Perjuangan yang dilakukan oleh Tupon dan Sekar Palupi dalam memperoleh pendidikan formal juga dapat memberi motivasi kepada para penonton untuk tidak mudah putus asa dalam berjuang memperoleh pendidikan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |