Popis: |
Seekor kucing jantan lokal mengalami paresis pada kedua kaki belakang, anus, vesika urinaria dan ekor. Berdasarkan hasil pemeriksaan neurologis, kucing mengalami gangguan pada medula spinalis segmen IV (lumbosacral), V (sacral), dan VI (caudal). Kombinasi akupunktur dengan terapi panas menjadi salah satu pilihan pengobatan gangguan neurologis pada studi kasus ini. Teknik terapi akupunktur dilakukan melalui stimulasi titik GV-2, GV-4, GV-15, GV-20, GB-34 yang dibantu dengan pemanasan menggunakan lampu thermal deep penetration dan akuapuntur menggunakan injeksi Neuroboran® pada titik BL-29. Terapi dilakukan selama 15 menit pada setiap terapi dan dilaksanakan seminggu 3 kali sampai terjadi perkembangan kesembuhan. Perkembangan persembuhan pada refleks kaki belakang, cara berjalan, urinasi, refleks anus, dan defekasi setelah menjalani terapi akupunktur sebanyak 7 kali. Namun perkembangan pada refleks ekor belum tampak terjadi. |