Popis: |
This study on politeness and akhlak learning strategies used in the interaction between santri and kyai/ustdaz in Pesantren Salaf Al-Qur’an Sholahul Huda Al-Mujahidin. This study was conducted to examine the types of politeness strategies employed by both santri and kyai/ustadz in their daily interaction and the factors underlay them to use such strategies. Further, a case study qualitative approach by doing observation and interview was employed as the method of the study. To figure out the phenomenon, Brown and Levinson’s theory of politeness strategies was applied in analyzing the data which are bald on record, positive politeness, negative politeness and off record. From the analysis, it was figured out that all types of politeness strategies were realized in kyai/ustadz utterances. In contrast, only three politeness strategies were performed by santri. It was identified that the some social factors of power and social distance triggered the santri and kyai/ustadz to perform such strategies. However, another influential factor that was found to encourage the participants to employ those strategies was that Pesantren Sholahul Huda Al-Mujahidin’s culture of akhlak that encompasses several values which are based upon the Islamic values declared in Al Quran and Al Hadith. By maintaining and nurturing this Akhlak and morality, it is believed to be the basis of the realization of peace. Abstrak Studi ini adalah berkaitan dengan strategi pembelajaran akhlak dan kesopanan yang digunakan dalam interaksi antara santri dan Kyai/ustdaz pada Pondok Pesantren Salaf Al-Qur’an Sholahul Huda Al-Mujahidin. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa jenis strategi kesopanan yang digunakan oleh santri dan Kyai/Ustadz dalam interaksi merkea sehari-hari dan faktor-faktor yang mendasari mereka untuk menggunakan strategi tersebut. Selanjutnya, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dengan melakukan observasi dan wawancara sebagai metode penelitian. Untuk mengetahui dan menganalisis fenomena tersebut, penulis menerapkam teori yang diusulkan oleh Brown dan Levinson tentang strategi kesopanan. Dari analisis, diketahui bahwa semua jenis str ategi kesopanan dilakukan oleh Kyai/Ustadz. Sebaliknya, hanya tiga strategi kesopanan yang dilakukan oleh santri. Lebih jauh, teridentifikasi bahwa beberapa faktor sosial seperti kekuatan dan jarak sosial telah memicu para santri dan Kyai/Ustadz untuk melakukan strategi tersebut. Namun, ada faktor lain yang berpengaruh yang mendorong peserta untuk menggunakan strategi itu yaitu budaya Pesantren Sholahul Huda Al-Mujahidin yang mencakup beberapa nilai akhlak yang didasarkan pada nilai-nilai Islam yang dinyatakan dalam Al Quran dan Al Hadits. Dengan menjaga dan memelihara akhlak inilah yang nantinya diyakini menjadi dasar dari terciptanya perdamaian. Kata Kunci: Strategi Kesantunan, Bahasa Verbal, Komunikasi dan Pesantren |