MENGUNGKAP MAKNA BUDAYA MELAYU DELI DALAM PROSESI PERKAWINAN (Studi Tentang Gagasan Fungsi Pantun dan Tarian dalam Prosesi Perkawinan Melayu)
Autor: | Datuk Imam Marzuki |
---|---|
Rok vydání: | 2019 |
Zdroj: | Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam. :51-67 |
ISSN: | 2614-3798 2339-207X |
DOI: | 10.15548/khazanah.v0i0.187 |
Popis: | Gagasan dan fungsi yang terdapat dalam prosesi perkawinan budaya Melayu Deli adalah perkawinan yang paling kelihatan di dalam kebudayaan masyarakat adalah untuk keberlanjutan keturunan insan Melayu. Dengan dilaksanakannya istiadat perkawinan Melayu, maka akan memberikan fungsi lebih jauh yaitu manusia Melayu akan berlanjut. Adat perkawinan berfungsi untuk mempertahankan kebudayaan Melayu dan berusaha membentangkannya di dunia ini. Selanjutnya gagasan dan fungsi pantun dalam prosesi perkawinan budaya adat melayu Deli adalah gagasan yang terkandung di dalam pantun pembuka kata di atas adalah penerimaan masyarakat Melayu yang tulus dan ihklas terhadap tamu yang datang dengan kandungan yang penuh melambangkan nilai-nilai spiritual dan kultural dunia Melayu. Pantun terdiri dari dua bagian, yaitu ‘sampiran’ dan ‘isi’, yang masing-masing berjumlah dua baris. Terkadang kedua bagian ini tidak mempunyai hubungan logis yang langsung; satu dengan yang lain dikaitkan atas dasar persamaan bunyi dan/atau pararelisme citra dan lambang. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |