Identifikasi Penyebab Kematian Domba Melalui Bedah Bangkai di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Autor: Sharon Aurellia, Armando Balses Ishimora, Dwi Rofifah Putri Jania, Putri Ramadhanty, Aisyah Aisyah, Alfina Zalfa Suryono, Rafida Nisa Maghfiroh, Siti Magfiroh, Antonius Anre Sianturi, Ranady Perwira Nuruzzaman, Akhmad Endang Zainal Hasan, Vetnizah Juniantito
Rok vydání: 2023
Zdroj: Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM). 5:116-127
ISSN: 2721-897X
Popis: Peternak domba umumnya memelihara domba dengan cara melepaskan dan membiarkan ternaknya untuk merumput secara liar, sehingga domba mendapat asupan pakan dengan nutrisi yang tidak seimbang. Salah satu program mahasiswa dalam kegiatan kuliah kerja nyata tematik Institut Pertanian Bogor (KKN-T IPB) di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi yaitu pemeriksaan kondisi fisik, sosialisasi manajemen pemeliharaan domba serta distribusi vitamin B kompleks yang bertujuan meningkatkan kesehatan ternak domba. Telah dilaporkan kematian empat ekor domba oleh salah satu peternak setelah pemberian vitamin B kompleks selama empat hari. Kadaver domba dibawa ke Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB untuk dilakukan bedah bangkai atau nekropsi untuk mengungkap penyebab kematian. Hasil bedah bangkai, ditemukan infestasi cacing Haemonchus contortus pada abomasum domba, disertai dengan penumpukan cairan pada bawah kulit, rongga dada, perut, serta paru-paru. Penyebab kematian keempat domba berdasarkan bedah bangkai disebabkan oleh infestasi parah cacing jenis Haemonchus contortus dan malnutrisi, yang menyebabkan hipoalbuminemia serta berlanjut menjadi edema pada paru-paru, yang berakibat sesak nafas (dyspnea). Pada kasus ini hasil nekropsi menunjukkan bahwa pemberian vitamin B kompleks bukan menjadi penyebab kematian pada domba-domba tersebut.
Databáze: OpenAIRE