Popis: |
Latar Belakang: Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi (alokon) yang ada di fasilitas kesehatan penting untuk mencegah missed opportunity pada ibu pasca bersalin yang ingin menggunakan kontrasepsi. Sehingga dapat membantu menurunkan terjadinya unmet need. Seperti pada penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa masih banyak indikator kesuksesan penyimpanan dan distribusi alokon yang belum tercapai. Diantaranya adalah jumlah alat kontrasepsi yang tidak sebanding dengan jumlah calon akseptor Keluarga Berencana. Mekanisme penyimpanan alokon yang belum memenuhi standar. Pengelolaan alokon di fasilitas kesehatan dari penerimaan hingga pengeluaran masih belum optimal. Oleh karena itu, mekanisme kontrol distribusi dan pengelolaan alokon perlu maksimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketersediaan Alokon (Alat dan Obat Kontrasepsi) dan Jumlah Akseptor KBPP (Keluarga Berencana Pascapersalinan) di Puskesmas wilayah Banyumas. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif observasional yaitu mengamati dan mengobservasi. Pengambilan data dengan purposive sampling, sampel yang digunakan sebanyak 30 puskesmas. Hasil : Hasil penelitian didapatkan Ketersediaan Alokon dan Jumlah Akseptor KBPP di puskesmas wilayah Banyumas dari 30 Puskesmas sebanyak 10 puskesmas masih 25%), 50-75 sebanyak 9 puskesmas (>50%), 75-100 sebanyak 3 puskesmas (>75%), dan >100% sebanyak 2 puskesmas. |