Autor: |
Annisa Hana Fitriani, Fuad Ramdhoni, Humam Abdurrasyid Afif |
Rok vydání: |
2019 |
Zdroj: |
Seminar Nasional Geomatika. 3:465 |
ISSN: |
2614-7211 |
DOI: |
10.24895/sng.2018.3-0.987 |
Popis: |
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki luas hutan yang cukup besar yaitu sekitar 120,35 juta hektar (Departemen Kehutanan, 2008). Ketersediaan sumber daya yang ada di hutan Indonesia tergolong sangat melimpah, namun tidak dipungkiri bahwa sumber daya hutan yang ada di Indonesia memiliki fungsi ekonomis yang cukup menjanjikan yang berupa kayu atau batang pohon yang memiliki nilai ekonomis sehingga menyebabkan eksploitasi kayu secara besar – besaran yang dapat mengakibatkan terjadinya deforestasi. Laju deforestasi hutan sebesar 319.835,23 ha telah terjadi di Kalimantan Selatan dari tahun 2000 - 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju deforestasi yang ada di Kabupaten Banjar serta upaya pengelolaan lingkungan kawasan hutan di Kabupaten Banjar. Data deforestasi dihasilkan dari pengklasifikasian citra satelit Landsat dengan menggunakan metode unsupervised classification melalui ENVI. Metode ini akan mengelompokan nilai piksel – piksel pada citra satelit dengan karakteristik umum. Dari hasil klasifikasi ini akan dilihat perubahan tutupan lahan di Kabupaten Banjar secara periodik antara tahun 2007 hingga 2017. Dalam penelitian ini akan melihat perubahan kawasan hutan menjadi kawasan non hutan yang digunakan untuk mendeteksi deforestasi di Kabupaten Banjar selama tahun 2007 hingga 2017. Dari hasil ini terlihat bahwa terdapat pengurangan kawasan hutan sebesar 32.209,24 hektar selama 10 tahun. Pengurangan kawasan hutan sangat dipengaruhi oleh adanya hutan produksi. pengurangan luasan kawasan hutan ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan dari hutan produksi sehingga menimbulkan adanya deforestasi di Kabupaten Banjar. Wilayah yang mengalami deforestasi ini berada di bagian sisi timur dari Kabupaten Banjar yang merupakan salah satu wilayah kawasan hutan produksi. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|