Analisa Relative Important Index pada Leading dan Lagging Indicators yang Mempengaruhi Budaya Keselamatan Konstruksi di Indonesia
Autor: | Desiderius Viby Indrayana, Khrisna Suryanto Pribadi, Puti Farida Marzuki, Hardianto Iridiastadi |
---|---|
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Teknik Sipil. 30 |
ISSN: | 2549-2659 0853-2982 |
DOI: | 10.5614/jts.2022.30.1.10 |
Popis: | Konstruksi merupakan salah satu sektor yang secara signifikan mendukung Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Aktivitas konstruksi di Indonesia meningkat seiring dengan besarnya volume pembangunan infrastruktur. Tingginya aktivitas konstruksi otomatis berdampak pada kebutuhan kinerja proyek, tidak terkecuali terkait kinerja keselamatan konstruksinya. Faktor utama pembentuk kinerja keselamatan konstruksi adalah budaya keselamatan. Indonesia saat ini belum mencapai budaya keselamatan pada tingkat yang tertinggi. Untuk mencapai budaya keselamatan dengan tingkatan tertinggi, penyelenggara konstruksi di Indonesia perlu memenuhi beberapa langkah yang diukur melalui leading indicator (langkah proaktif dan preventif) dan lagging indicator (langkah reaktif dan korektif). Artikel ini memiliki tiga tujuan mendasar sebagai berikut: 1) mengidentifikasi seluruh indikator keselamatan konstruksi melalui pendekatan leading indicators dan lagging indicators; 2) menganalisis tingkat urgensi setiap indikator; dan 3) menganalisis hubungan indikator dengan peningkatan budaya keselamatan konstruksi Indonesia. Studi literatur, Desk Research dan Relative Importance Index (RII) menjadi salah satu metode dalam menemukan indikator yang dibutuhkan dan menganalisis tingkat urgensinya. Terdapat total 9 leading indicator dan 2 lagging indicator yang merupakan ukuran dalam meningkatkan budaya keselamatan konstruksi di Indonesia. Jumlah kecelakaan kerja merupakan indikator terpenting dalam menggambarkan kinerja keselamatan. Sementara itu, rutinitas toolbox talks di proyek konstruksi merupakan indikator dengan tingkat urgensi terendah apabila budaya pelaksanaannya masih bersifat normatif. Seluruh indikator digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pemenuhan langkah-langkah peningkatan budaya keselamatan yang meliputi: 1) penerapan reward dan punishment; 2) membentuk lembaga khusus untuk pengawasan K3; 3) melakukan evaluasi kinerja K3 secara rutin; dan 4) penerapan manajemen risiko. Kata-kata Kunci: leading indicator, lagging indicator, budaya keselamatan, konstruksi. Abstract Construction is one of the sectors that significantly supports the Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia. Construction activity in Indonesia is increasing in line with the large volume of infrastructure development. The high activity of automated construction has an impact on the kinerjance needs of the project, including the construction safety kinerjance. The main factor shaping construction safety kinerjance is safety culture. Indonesia has not yet reached the highest level of safety culture. To achieve the highest level of safety culture, construction operators in Indonesia need to fulfill several steps measured through leading indicators (proactive and preventive measures) and lagging indicators (reactive and corrective steps). This article has three basic objectives as follows: 1) to identify all construction safety indicators through leading indicators and lagging indicators approach; 2) analyze the level of urgency of each indicator; and 3) analyze the relationship of the indicators with the improvement of Indonesia's construction safety culture. Literature studies, Desk Research and the Relative Importance Index (RII) become one of the methods in finding the required indicators and analyzing the level of urgency. There are a total of 9 leading indicators and 2 lagging indicators which are measures to improve construction safety culture in Indonesia. The number of work accidents is the most important indicator in describing safety kinerjance. Meanwhile, routine toolbox talks in construction projects is an indicator with the lowest level of urgency if the implementation culture is still normative. All indicators are used to describe the successful fulfillment of safety culture improvement measures which include: 1) application of rewards and punishments; 2) establish a special institution for the supervision of OHS; 3) conduct regular OHS kinerjance evaluations; and 4) implementation of risk management. Keywords: leading indicator, lagging indicator, safety culture, construction. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |