Faktor sanitasi lingkungan penyebab stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat
Autor: | Pagdya Haninda Nusantri Rusdi, Yuliza Anggraini |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Riset Kebidanan Indonesia. 4:13-16 |
ISSN: | 2615-5621 2407-4985 |
DOI: | 10.32536/jrki.v4i1.78 |
Popis: | Latar belakang: Data Riskesdas menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia meningkat dari 35,6% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada 2013. Provinsi Sumatera Barat menempati urutan ke 17 dari 34 provinsi stunting di Indonesia dengan prevalensi anak balita (usia 24-59 bulan) stunting 36,2% lebih tinggi daripada prevalensi nasional 35,3%. Prevalensi stunting di Pasaman Barat adalah 51,54% dan jumlah anak stunting adalah 23.435. Tujuan penelitian: Diketahui factor sanitasi lingkungan penyebab stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Air BAngis Kabupaten Pasaman Barat. Metode : Jenis penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah seluruh balita yang datang ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Air Bangis. Jumlah sampel adalah 200 balita dipilih secara purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode wawancara dan observasi. Instrumen menggunakan lembar checklist. Hasil:Â didapatkan sebagian besar balita berjenis kelamin laki-laki (57,5%), sebagian besar ibu balita memiliki pendidikan sekolah menengah pertama (48,5%) dan bekerja sebagai IRT (95,5%) dengan jumlah anak 3-5 orang (67%), posyandu memiliki balita dengan tinggi badan tidak stunting (36,5%) namun sebagian besar responden memiliki sanitasi lingkungan yang tidak baik (37%) dan memiliki balita stunting (23%). terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Â Simpulan: factor sanitasi lingkungan dapat menyebabkan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |