Dampak Perbedaan Pola Budidaya Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap Sifat Kimia dan Populasi Cacing Tanah di Desa Komba-Manggarai Timur
Autor: | Rizki Adiputera Taopan, Onesimus Ke Lele, Dewi Rofita, Fany Juliarti Panjaitan |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Předmět: | |
Zdroj: | Agrikultura. 32:7 |
ISSN: | 2685-3345 0853-2885 |
DOI: | 10.24198/agrikultura.v32i1.29781 |
Popis: | Praktek budidya tanaman telah banyak dilaporkan dapat mempengaruhi sifat tanah maupun keragaman organisme di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pola budidaya tanaman cengkeh terhadap sifat kimia dan populasi cacing tanah. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 - Februari 2020 terdiri dari 2 tahapan, yaitu pengamatan total populasi cacing tanah dan analisis sifat kimia tanah. Pengamatan total populasi cacing tanah dilakukan dengan membuat lubang sekitar 50 cm x 50 cm pada kedalaman 30 cm pada kebun cengkeh yang ditanam secara monokultur dan polikultur kemudian cacing tanah dimasukkan ke dalam botol yang telah berisi alkohol dan diberi label. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode purposive sampling untuk analisis sifat kimia tanah. Parameter yang diamati adalah pH (H2O, KCl); C-organik (metode Walkley dan Black); N-total tanah (metode Kjeldahl); P2O5-tersedia (metode Olsen); kation basa Ca2+, Mg2+, K+, Na+ dan KTK (metode N NH4OAc pH 7.0); kation asam H+ dan Al3+ (metode N KCl), dan populasi cacing tanah. Hasil penghitungan populasi cacing tanah pada lokasi budidaya cengkeh polikultur dan monokultur masing-masing sebanyak 14,4 ekor dan 7,75 ekor. Sifat kimia tanah seperti pH (H2O, KCL), C-Organik, nisbah CN, P2O5-tersedia, kation basa Ca2+, Mg2+, K+, Na+, kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) pada pola budidaya polikultur cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur. Kation asam Al3+ pada pola budidaya secara polikultur dan monokultur |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |